Rabu, 13 Maret 2013

KOPERASI INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF

SEJARAH SINGKAT
Pada tanggal 27 Januari 2012, 20 pengusaha UKM yang bergerak di bidang industri komponen otomotif dari Indonesia yang dipimpin oleh KADIN Indonesia berkunjunga ke Jepang memenuhi undangan dari pemerintah perfektur Fukuoka, Jepang dalam rangka membangun usaha kerjasama Fukuoka – Indonesia.
Di Osaka, ketika menghadiri training yang diselenggarakan oleh AOTS bekerjasama dengan pemerintah perfektur Fukuoka, keduapuluh pengusaha tersebut sepakat membentuk sebuah wadah berupa KOPERASI untuk:
  • Memfasilitasi pelatihan SDM anggota
  • Sarana forum komunikasi untuk saling bertukar informasi usaha
  • Mengusahakan usaha Simpan Pinjam bagi anggota
  • Memasarkan produk-produk yang dihasilkan anggota baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri..
  • Membangun sinergi dalam rangka penyediaan bahan baku bagi anggota
  • Memfasilitasi Penelitian dan Pengembangan
Kesepakatan ini disebut sebagai KESEPAKATAN OSAKA.
Sepulangnya dari Fukuoka, beberapa pengusaha UKM lain diundang  pada rapat pembentukan Koperasi di Jakarta pada tanggal 10 Februari 2012. Pada saat itu, ditetapkanlah Susunan Pengurus Koperasi sebagai berikut:
Badan Penasehat
·         Syariefuddin Hasan, Menteri Koperasi dan UKM (ex officio)
·         M.S. Hidayat, Menteri Perindustrian (ex officio)
·         Suryo B. Sulisto, Ketua Umum Kadin Indonesia (ex officio)
·         Euis Saedah, Dirjen IKM, Kementerian Perindustrian (ex officio)
·         Budyarto Linggowiyono, Wakil Ketua Umum Bidang UMKM, Koperasi  dan Industri Kreatif, Kadin Indonesia (ex officio)
·         Supriyanto, Direktur Alat Angkut dan Transportasi, Kementerian Perindustrian (ex officio)
·         Kemas Danial, Direktur Utama LPDB-KUMKM (ex officio)
Badan Pengawas
·         Setiyadi Suwarso Setjopranoto
·         Suwarno Sasmo Sarono
·         Ikhwan Asrin
·         Dyah Kartika Rini
 Badan Pengurus
·         Ketua                           : M. Kosasih
·         Wakil Ketua                 : Ir. Dasep Ahmadi
·         Sekretaris                    : Sutrisno
·         Wakil Sekretaris          : Budi Pulunggono
·         Bendahara                   : Rosalina Faried

Senin, 04 Maret 2013

Terima Kasih ASTRA ....

Alhamdulillah 15 Tahun lebih 3 bulan sudah belajar dari Astra Otoparts ...
Dunia manufaktur pembuatan spare parts kendaraan sepeda motor, mobil, truck, dll ...
Banyak ilmu & pengalaman yang di dapat seperti teknik produksi, engineering, quality, manajemen perusahaan, Serikat Pekerja, DKM, Koperasi karyawan, dll
Pokoknya buanyak banget deh !!!!

Selain itu dapet juga pendamping hidup & anak-anak juga dari waktu masih aktif di sana ....
15 tahun ternyata waktu yang cukup lama juga untuk memberanikan diri untuk lepas dari Zona yang pada waktu itu masih dianggap aman & nyaman (gaji pokok, transport, tunjangan kesehatan, insentif, bonus,dll)

Setelah kejadian menimpa istri tercinta, baru muncul kesadaran bahwa sebesar apapun perusahaan tidak ada Zona yang aman & nyaman di perusahaan manapun. Yang ada adalah berada pada posisi tidak aman adalah Zona yang membuat kita akan terus bertahan dan semakin maju, seperti cerita anak tiri ...  he he he (kan nggak ada di cerita anak tiri yang akhirnya nggak bahagia...)

Dulu, kalau di cuekin sama bos, gak dikasih kerjaan, gak dianggep, gak naik-naik golongan dan lain-lain. Perasannya selalu kesel, marah, merasa disiksa, dll. Sampe-sampe kadang nyumpahin tuh bos biar cepet dimutasi atau naik pangkat, biar gak ketemu dia lagi. Dan kalau ketemu siapapun gak ada kesan lain selain ngeluh, ngeluh, ngeluh dan selalu ngeluh.

Alhamdulillah, Keadaan Sekarang berubah. ternyata itu yang membuat pola pikir berubah... Mungkin Kalau dulu selalu di perhatiin sama bos, di naikin pangkat/golongan, di kasih kerjaan yang nyenengin dll, mungkin juga gak kepikiran bakal keluar, lha wong enak...

Setelah lepas dari titel sebagai "karyawan astra" yang disitu kadang ada kebanggaan, kesombongan dll... Muncul sikap yang memaksa harus bisa bertahan untuk hidup, semangat untuk bekerja demi menafkahi anak & istri dengan mengandalkan kemampuan yang di dapat selama 15 tahun di Astra...
Yang terpenting adalah niat baik untuk keluar adalah dalam rangka merubah diri & ekonomi keluarga. Prinsipnya cuma satu "Masuknya baik-baik, ya keluarnya juga harus baik-baik juga", walaupun pesangon yang di dapet jauh lebih kecil dari pada yang keluar dengan nggak bener alias ada masalah( kayaknya harus review juga tuh aturan, he he he) tapi nama baik diluar itu jauh lebih berharga dari pada uang yang mungkin di dapet cuman sesaat.

Alloh memang Maha Segalanya ...  Keluar dari Astra, gak nunggu hitungan hari, begitu keluar langsung kerja di tempat yang baru... Belum kerja 2 minggu, sudah di tawarkan posisi yang lumayan di sebuah perusahaan... jadi ya kenapa harus takut keluar, itu yang bikin yakin bahwa sebenarnya "lulusan" Astra masih di minati oleh perusahaan-perusahaan diluar.

Ini adalah sekelumit cerita Curahan Hati Mantan Pegawai Astra yang harus memilih keluar untuk mencari sesuatu yang lebih baik di luar sana... Dan memang terbukti bahwa Rezeki di luar itu jauh lebih banyak dari pada harus bertahan di dalam pabrik yang membuat orang terkurung di satu kotak.

Teringat kata Pak Hadi A Pandi (Manager Astra yang keluar jadi Pendeta) " Loe Boleh Aja Merasa Pintar di sini (dalam sebuah departemen didalam perusahaan), Tapi Loe cuman kayak Katak di Dalam Tempurung, Coba Loe Keluar Sana".
Kalau nanti ketemu beliau pasti saya akan bilang "Pak, kataknya udah bebas dari tempurung" he he he....
 
Wassalam

Best Regards,

=========================
Agus Hariwiyono
=========================
Home :
Puri Nirwana III Blok AA No. 18
Kel. Karadenan, Kec. Cibinong, Kab. Bogor
Jawa Barat - Indonesia 16916
Tlp. 62-21-8792 3673 Hp. 0813 1026 2066
Pin BB : 317591B3
email : agushariwiyono@yahoo.co.id ;
blog : http://agushariwiyono.blogspot.com
=========================