Kamis, 25 Agustus 2011

Beberapa Perkara Dan Adab-Adab Yang Harus Kita Ketahui Sebelum Mendengar Ceramah-Ceramah

Beberapa Perkara Dan Adab-Adab Yang Harus Kita Ketahui Sebelum Mendengar Ceramah-Ceramah Di Bawah Ini

1) Setiap manusia membuat kesilapan, begitulah juga penceramah-penceramah di bawah ini. Maka dari itu, mungkin ada penceramah yang tersasul bahasa, atau tersalah sebut ayat-ayat Al-Quran atau Hadis Nabi dengan tidak disengajakan.

2) Setiap penceramah ada kelemahan dan kekuatannya masing-masing. Maka usahlah kita hanya mengkeji atau mencerca mereka semata-mata di atas kelemahannya itu, sebaliknya marilah kita ambil apa-apa yang bermanfaat daripadanya.

3) Setiap penceramah mempunyai gaya bahasa dan penyampaian yang berbeza. Kita harus cuba memahami perkara ini dengan sebaik-baiknya. Memang begitulah Allah menciptakan manusia dengan berbagai-bagai bangsa, budaya dan personaliti yang tersendiri. Sejarah sendiri telah membuktikan bahawa para sahabat Baginda s.a.w mempunyai berbagai-bagai personaliti dan gaya yang tersendiri.

Sekiranya kita tidak suka dengan gaya penyampaian seseorang penceramah, janganlah mencerca atau memandang rendah terhadapnya. (Seperti kata-kata sebegini: "Ustaz ni boring. Tak menarik langsung.".. Ustaz ni serious sangat. Mengantuk saya dibuatnya." … "Ustaz ni asyik suka naikkan suara dia je."… "Ustaz ni tak best lah. Langsung takde lawak dan kelakar"…)

Sepatutnya kita ingat, bahawa jikalau seseorang penceramah itu tidak dapat menarik hati kita dalam penyampaiannya, mungkin sahaja penyampaiannya itu dapat menarik hati dan memberi manfaat kepada orang yang lain.

Dan sekiranya kita suka dengan gaya penyampaian seseorang penceramah, mungkin sahaja penyampaiannya itu tidak dapat menarik hati orang lain.

4) Jikalau kita dapati ada perbezaan pendapat di antara penceramah-penceramah di bawah ini terhadap sesuatu perkara atau 'issue-issue' yang hanya melibatkan masalah furu'iyyah (masalah cabang-cabang dalam agama), maka hormatilah pandangan dan pendapat mereka masing-masing. Janganlah kita terlalu ta'sub atau fanatik dengan satu pendapat dan menolak pendapat lain sambil memandang rendah, mencerca atau yang lebih buruk lagi menuduh mereka kufur, sesat atau memutuskan yang mereka akan masuk neraka (Na'udzubillah) terhadap sesiapa yang berpegang dengan pendapat itu. Sikap sebegitu hanya ada pada orang-orang yang jahil.

5) Jikalau kita tidak memahami atau keliru dengan mana-mana bahagian yang disampaikan oleh seseorang penceramah, silalah rujuk dan bertanya kepada orang yang lebih arif tentang perkara tersebut. Elakkan-lah diri kita dari menafsirkan atau membuat andaian sendiri jika tidak pasti.

6) Akhir sekali, marilah kita ambil seberapa banyak manfaat yang kita boleh dapati dari lelaman ini. Sebaiknya, kita tidak patut memandang hanya kepada kelemahan semata-mata lalu mengutuk kelemahan itu, tetapi adalah lebih baik jikalau kita pandang lebih kepada kebaikan perkara tersebut lalu mengambil manfaat daripadanya.

Insya-Allah jikalau kita dapat berbuat demikian, mudah-mudahan Allah akan memberi hidayah dan cahaya-Nya kepada kita semua supaya mudah menerima ilmu-ilmu yang bermanfaat.

Al Faqiir ilaa Robbihi, Za'iem Al-Hadi Bin Sallim - (Webmaster of CeramahIslam.com)



=========================
Agus Hariwiyono
=========================
Home :
Puri Nirwana III Blok AA No. 18
Kel. Karadenan, Kec. Cibinong, Kab. Bogor
Jawa Barat - Indonesia 16916
Hp. 0813 1026 2066
email : agushariwiyono@yahoo.co.id ; hariwiyonoagus@gmail.com
blog : http://agushariwiyono.blogspot.com
=========================
Office :
Quality Assurance,
PT. Astra Otoparts Tbk.- Divisi Adiwira Plastik

Plant 2
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar, Bogor 16912
Indonesia
Telp. 021-8754241 / 8754246
Fax. 021-8754245
=========================

Jumat, 12 Agustus 2011

5 Macam Minuman Yang Dapat Membasmi Racun Dalam Tubuh

 
Mengkonsumsi sayuran segar dan jus buah adalah cara alami detoksifikasi tubuh Anda. Membiasakan minum air putih setiap pagi juga bermanfaat positif membuang racun tubuh. Berikut adalah lima tonik kesehatan yang bermanfaatkan mendetoksifikasi tubuh, seperti dikutip dari Idiva:


1. Air putih



Dr Poonam Rathod, pakar kesehatan, mengatakan, konsumsi air putih secara teratur sesuai kebutuhan tubuh mampu membersihkan sistem pencernaan, serta menghilangkan racun dan sisa-sisa makanan yang menempel di usus. Ini membuat tubuh dan perut bersih dari limbah makanan. 

2. Air kelapa segar


Cairan ini bisa mendetoksifikasi tubuh scara alami. Selain membersihkan saluran pencernaan. Minum air kelapa akan meningkatkan kekebalan tubuh dan bermanfaat menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. 

3. Jus Labu


Jus labu adalah obat alami yang sangat baik bagi mereka yang menderita masalah pencernaan dan keasaman. "Ini karena sifat basa-nya. Serat dalam sebotol jus labu juga menyembuhkan masalah pencernaan," kata Dr Rathod. 

4. Teh hijau



Teh hijau adalah antioksidan alami. Ini mengandung polifenol yang membantu meregulasi glukosa dalam darah. "Polyphenol menghambat pergerakan glukosa ke dalam sel-sel lemak, sehingga mencegah mereka memasuki aliran darah," kata Dr Rathod. 

5. Jus jeruk


Adalah sumber vitamin C, yang dikenal untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Jeruk kaya flavonoid, antioksidan, yang melindungi sistem kekebalan tubuh manusia dengan bertindak melawan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit," kata Dr Rathod. 

Macam-macam minuman yang baik untuk kesehatan

Revisi terakhir pada Sabtu, 30 April 2011 12:47 Kontributor oleh Priastuti - indojaya.com Sabtu, 23 April 2011 14:15

Teh Hijau
Manfaat : menjaga bobot tubuh tetap stabil.
Penelitian pada tikus yang dimasukkan dalam International Journal of Obesity mengemukakan, tikus yang berolahraga dan meminum teh hijau akan mengalami kenaikan bobot tubuh lebih rendah 22%, dibanding tikus lain yang hanya berolahraga dan minum teh biasa. Kandungan polyphenol dalam teh hijau akan melancarkan sistem metabolisme tubuh, dan membuat tubuh lebih mudah membakar lemak. Plus, teh juga kaya akan antioksidan yang baik dalam mencegah kanker dan penyakit jantung.
Teh Chamomile
Manfaat : membuat tenang.
Studi yang dilakukan University of Pennsylvania di Philadelphia, menemukkan orang yang menyereput teh chamomile setiap hari selama dua bulan akan merasa tidak cemas. Nyalakan tombol mellow kita dengan meminum satu cangkir teh chamomile setiap sebelum tidur.
Jus Jeruk
Manfaat : pelindung penyakit jatung.
Kandungan antioksidan dalam jus jeruk akan membantu melindungi jantung, dengan melawan terjadinya peradangan yang nantinya bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada pembuluh darah. Studi yang dimasukkan ke dalam The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan, orang yang mengonsumsi makanan cepat saji dengan satu gelas jus jeruk, memiliki radikal bebas perusak arteri yang lebih sedikit, dibanding orang-orang yang mengonsumsi burger dan kentang goreng bersama air putih. Hanya saja tetap perhatikan kandungan gula di dalamnya.
Jus Kranberi
Manfaat : mencegah penyakit gusi dan infeksi saluran kemih.
Senyawa alami yang ada dalam jus akan mencegah bakteri untuk melekat pada gigi yang berada di bawah garis gusi. 227 gram kranberi juga akan memberikan 39% dari kebutuhan vitamin C harian kita, meningkatkan kolesterol baik serta menjaga kesehatan saluran kemih kita.
Susu Cokelat
Manfaat : menjaga perut tetap rata.
Satu gelas susu cokelat bebas lemak bisa memberikan asupan combo akan karbohidrat dan protein, yang bisa membantu kita memulihkan tubuh setelah usai berolahraga. Atlet yang meminum susu cokelat bebas lemak usai berlatih secara intens selama empat hari, memiliki tingkat kerusakan otot yang lebih kecil dibandingkan atlet yang minum air putih atau minuman pemulih lain. Demikian temuan yang dikemukakan dalam pertemuan American College of Sport Medicine di Seattle. Dan itu sama artinya akan mengurangi rasa nyeri dan keletihan. Cukup seduh dua sendok makan bubuk atau sirup cokelat (dengan kandungan gula kurang dari 20 gr) ke dalam susu tanpa rasa.


Toko Sukses Cara Cina

Oleh:
Meta Anggraini Fransisca

Anda pasti penasaran kenapa toko orang cina selalu turun temurun dan selalu rame oleh pembeli meskipun banyak saingan disekitar mereka. Dan mereka selalu memilih cara berdagang daripada menjadi pegawai perusahaan. Nah saya mempunyai tips yang bisa membantu anda yang mempunyai bisnis toko dirumah agar laris.

Adapun yang perlu diperhatikan adalah:

1.Selalu bisa membaca peluang
Dimanapun dan kapanpun orang cina akan melihat peluang sesuatu menjadi bisnis yang menghasilkan uang, contohnya menjelang hari raya maka dia akan menjual baju-baju khususnya busana muslim. Dan mendekati Imlek barang dagangannya diganti dengan baju-baju umum seperti gaun, kaos, hem yang berwarna merah atau menjual accesoris imlek seperti lilin, lampion, dan amplop angpaow. Jadi mereka mencari apa yang sekarang sedang musim dan tren, maka mereka akan membuat itu sebagai usaha.

2. Mendapatkan Modal
Setiap orang yang ingin usaha sendiri pasti bertanya-tanya, modal didapatkan darimana? Banyak pilihan mulai dari pinjam bank ataupun tanpa kita mengeluarkan uang sama sekali, kok bisa? Iyah kita bisa menjual barang tanpa mengeluarkan uang sama sekali hanya dengan sistem konsinyasi yaitu kerja sama dengan pemilik barang untuk dijualkan dengan sistem bagi hasil. Hal ini memang perlu kepercayaan, jadi harus ada orang yang mau menjamin bahwa anda pengusaha yang jujur.

3. Memilih Lokasi Toko
Lokasi toko perlu kita pertimbangkan juga karena ini juga mempengaruhi barang dagangan yang kita jual dan konsumen yang akan membeli ke toko. Misalkan saja, kita buka toko di perumahan yang sepi belum banyak penduduknya, nah disana jauh dari kota, kita bisa membuka toko dengan menjual barang-barang sembako seperti gula, beras, minyak, elpiji dll. dengan tidak adanya pesaing lebih memudahkan kita berjualan, karena konsumen di perumahan pasti juga membutuhkan sembako.
Tetapi bagaimana dengan pesaing yang sudah ada lebih dulu ada diperumahan? Kita harus survey lebih dulu barang apa saja yang dijual , dan harganya berapa.

4. Mengatur Tata Letak Toko
Meskipun toko kita kecil, tetapi barang harus ditata rapi, sehingga pembeli nyaman. Dan untuk lebih nyaman lagi pasang pewangi pada toko, agar lebih betah lagi didalam toko. Jika udara di toko anda panas untuk lebih iritnya jika ada konsumen datang ajah dinyalakan kipas anginnya atau jika punya uang lebih dibelikan AC.

5. Mengelola Barang Dagangan
Rahasia sukses toko adalah mampu mengolah barang dagangan menjadi uang. Jika semakin cepat perputarannya maka semakin banyak pula keuntungannya. Sebaiknya modal kita jadikan barang dagangan semua, apabila masih berupa uang pun sebaiknya ditabungkan, kan lebih bagus uang kita berbunga daripada dibawah kasur tidak bertambah?

6. Penetapan Harga
Kadang kita bingung mau menetapkan harga barang berapa, takutnya terlalu mahal nantinya malah rugi tidak ada pembeli, dan jika terlalu murah malah rugi juga karena tidak mempunyai laba, karena intinya orang berdagang karena ingin mengejar laba. Nah kita bisa cari tau harga barang yang kita jual melalui saingan kita.

Caranya mudah kita membeli barang sekalian tanya harga barang itu harganya berapa, jika kita malu untuk datang, bisa kita telpon dan menanyakan harga barang yang dimaksut berapa, sehingga kita bisa menetapkan harga barang itu tidak terlalu mahal atapun tidak terlalu murah. Sebaiknya ada salah satu barang yang anda jual sangat murah untuk menarik perhatian pembeli, sehingga mereka akan membeli barang itu. Meskipun kita rugi dengan satu jenis barang, tapi kita mendapat keuntungan dengan adanya pembelian barang yang lain.

7. Mengatur Keuangan Toko
Sebagai pemilik toko harus bisa mengatur keuangan, meskipun toko kecil sekalipun, kalau tidak bisa mengatur keuangan bisa-bisa malah bangkrut. Nah jika hari ini banyak pembeli yang membeli di toko, dan penghasilan melebihi target perhari, sebaiknya uang itu dikumpulkan bukannya diambil untuk kebutuhan kita, contoh karena hari ini laku banyak maka rame-rame makan di restoran, nah ini malah pengeluaran membengkak. Sebaiknya kita harus hidup sederhana atau kebutuhan sehari-hari harus sudah diporsi berapa yang harus dikeluarkan setiap hari.

8. Mempromosikan Toko
Cara mempromosikan toko banyak sekali, mulai dari mencetak brosur lalu dibagi-bagikan ke rumah-rumah sampai sejauh 200M. Mengajak tetangga baru berkenalan, yang akhirnya orang baru itu akan malu jika tidak mampir ke toko anda. Pelayanan juga diutamakan dalam berjualan, karena dengan pelayanan yang baik, dan ramah maka konsumen akan lebih memilih membeli di toko anda daripada membeli ke lainnya yang pelayanannya tidak ramah.

Semoga tips dari saya bisa menambah percaya diri anda dalam berdagang dan membuat toko anda semakin laris. Karena salah satu tips yang kita ketahui tapi tidak kita sadari orang Cina bisa bertahan berdagang karena mereka ulet dan bekerja keras tidak mengenal kata menyerah.
 

Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga

 
Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?

"Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang," ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan.

Ligwina memberikan beberapa kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1.    Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2.    Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
3.    Pikirkan lebih seksama pengertian antara "butuh" dan "ingin". Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom "kebutuhan" dan "keinginan" dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4.    Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif.
5.    Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6.    Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7.    Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8.    Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga "selangit". Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal! 

Kamis, 11 Agustus 2011

Fitnah


Seperti halnya dalam bahasa lain, dalam bahasa Arabpun ada beberapa kata yang memiliki banyak arti. Sebagai contoh kata "fitnah", memiliki lebih dari satu arti di dalam bahasa Arab.

Fitnah, arti asalnya adalah proses yang digunakan untuk memurnikan emas dari unsur selain emas. Namun karena digunakan dalam Al-Qur'an, maka kata tersebut berarti cobaan yang digunakan untuk membedakan orang beriman dengan orang kafir atau orang munafik. Cobaan-cobaan ini dapat membimbing seseorang kepada kebenaran atau membuat orang tersesat, tergantung dari pandangan orang itu terhadap agama.

Betul-betul buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu. Dengan perbuatan mereka yang demikian mereka telah menganiaya dirinya sendiri.Al-A'raf:177

Banyak ayat menjelaskan bahwa dunia ini adalah tempat terjadinya fitnah yang berfungsi untuk membedakan apakah seseorang itu benar-benar beriman atau tidak.

Alif, laam, miim Hanya Allah yang mengetahui maksudnya. Anggaplah sebagai tanda peringatan, bahwa ayat-ayat yang tertera sesudahnya, harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Apakah orang-orang mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja seenaknya berkata: "Kami telah beriman", padahal keimanan mereka itu belum diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji keimanan orang-orang yang sebelum mereka. Dengan ujian mana, Allah benar-benar mengetahui Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati manusia; baik yang telah terjadi, yang sedang terjadi, maupun yang akan terjadi. Ujian diadakan oleh Tuhan agar yang diuji praktis menampilkan kepalsuan yang tadinya disembunyikannya dalam hatinya, padahal dalam ilmu Tuhan sudah terbuka. Maka dengan adanya ujian itu, faktalah yang berbicara orang-orang yang sebenarnya beriman, begitu pula orang-orang yang beriman palsu.Al-Ankabut:1-3
Semua tubuh yang berjiwa akan merasakan mati Yang mati bukan jiwa tetapi tubuh di mana jiwa itu bersarang. Kematian, ialah perpisahan tubuh dan jiwa. Kami akan menguji sungguh-sungguh kepadamu dengan kesusahan dan kesenangan, lalu kamu dikembalikan kepada Kami.Al-Anbiya:35

Jika seseorang mematuhi perintah Allah, fitnah apapun yang terjadi hanya akan membuat orang itu menjadi lebih dekat kepada Allah, namun jika dia tidak patuh maka dia akan tersesat. Inilah yang dimaksud fitnah/cobaan/ujian, bisa membimbing orang atau menyesatkan orang.

Karenanya cobaan yang terjadi dapat mengungkapkan apakah seseorang itu benar-benar beriman atau tidak. Seseorang yang benar-benar beriman tidak akan berubah pandangan dan kesetiannya kepada agama walau apapun yang terjadi.

Seorang mukmin sejati akan sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Karenanya dia betul-betul berserah diri kepada Allah.

Beberapa ayat berikut akan memperjelas pemahaman kita.

Beberapa peristiwa dijadikan oleh Allah untuk mengungkapkan sikap orang kafir. Firman Allah:

Demikianlah Kami menguji segolongan orang kaya mereka dengan segolongan orang miskinnya, sehingga golongan yang kaya dengan lancangnya mengatakan: "Orang-orang yang semacam inikah di antara kita yang diberi anugrah oleh Allah?". Bukankah Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur kepadanya?".Al-An'am:53
Setiap Rasul dan Nabi yang pernah kami utus sebelummu, bila ia membacakan ayat-ayat Kami, maka setanpun menumbuhkan keragu-raguan dalam hati pendengar-pendengarnya mengenai bacaannya itu. Namun Allah menghapus keragu-raguan yang ditumbuhkan setan itu, untuk kemudian Allah tambah memperkuat ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.Al-Hajj:52-53

Dalam ayat di bawah ini dijelaskan bahwa harta diberikan untuk menguji manusia:

Janganlah engkau tergiur pandang oleh kesenangan yang Kami berikan kepada beberapa keluarga di antara mereka, sebagai bunga kehidupan duniawi. Kami hendak menguji mereka dengan kesenangan itu. Namun karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal dari itu.Ta-Ha:131

Lebih dari sekedar menguji manusia, ujian-ujian ini dibuat untuk mengungkapkan kedurhakaan orang-orang tertentu.

Janganlah kamu terpesona oleh harta benda dan anak-pinak mereka, karena dengan itu semua Allah hendak menyiksa mereka dalam kehidupan dunia ini, dan kelak akan melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.At-Taubah:55

Allah menyatakan di dalam Al-Qur'an bahwa Dia membiarkan orang tersesat:

Apakah engkau tahu tentang orang yang "mempertuhan" hawa nafsunya? Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya Tuhan sudah mengetahui, bahwa orang itu meskipun diberi keterangan apapun, namun mereka tidak juga akan beriman, sedangkan Dia telah mengunci erat pendengaran dan hatinya, serta menutup penglihatannya. Siapakah yang dapat menunjukinya, kalau Allah sudah membiarkannya sesat? Apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran dari padanya?Al-Jastiyah:23

Tidak ada jalan keluar bagi orang-orang yang telah Allah biarkan tersesat:

Mengapa kamu sampai terpecah-pecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik itu? Padahal Allah telah merenggutkannya dari kebenaran karena kesalahan mereka sendiri. Apakah maksudmu hendak memimpin orang-orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Orang-orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah, engkau tidak akan mendapat jalan untuk menunjukinya.An-Nisa:88

Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa fitnah dalam beberapa hal dan keadaan tertentu, dapat menyesatkan manusia. Al-Qur'an berulang-kali menceritakan kisah orang-orang yang tersesat. Sebagai contoh, ketika Musa meninggalkan umatnya, mereka mengikuti Samiri yang membuat patung anak sapi dan memujanya.

Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sepeninggalmu, dan mereka disesatkan oleh Samiri Samiri ialah salah seorang dari Bani Israil dari suku Assamirah.Ta-Ha:85
"Lalu Samiri membuatkan untuk mereka sebuah patung berupa tubuh anak sapi dan dapat bersuara Patung tersebut oleh Samiri diberi lubang-lubang, sehingga kalau angin bertiup dari lobang-lobang itu, keluar suara seperti lenguh anak sapi, lalu mereka Maksudnya Samiri dan pengikutnya berkata kepada Kami: "Inilah tuhan kalian dan tuhan Musa! Namun Musa telah lupa"Karena itu dicarinya ke gunung Sinai. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa patung anak lembu itu tidak dapat menjawab persoalan mereka, dan tidak pula berkuasa mendatangkan bahaya dan keuntungan kepada mereka? Sebetulnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku! Sesungguhnya kamu diuji dengan anak sapi itu, dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Pengasih. Karena itu ikutilah aku dan patuhilah perintahku!".Ta-Ha:88-90

Ayat lain menjelaskan bahwa fitnah menyesatkan orang yang tidak hati-hati:

Kelak engkau akan melihat, dan orang-orang yang mendustaimupun akan menyaksikan, siapa yang gila di antara kalian. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalanNya, dan lebih mengetahui pula orang-orang yang diberi pimpinan.Al-Qalam:5-7

Sikap positif yang seseorang ambil ketika terjadi fitnah adalah cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Fitnah adalah jalan yang dengan jalan itu orang beriman menunjukkan ketekunan dan komitmen mereka untuk mencapai kematangan.

Sebagai contoh, masa-masa perang adalah cobaan. Tidak peduli apapun yang terjadi, orang beriman, dan hanya orang yang benar-benar berimanlah yang menunjukkan sikap seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an.

Tatkala orang-orang mukmin melihat tentara Sekutu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita!" Itulah yang menambah keimanan dan kepatuhan mereka.Al-Ahzab:22
Meskipun ada orang yang menggertak mereka: "Bahwa kafir Quraisy telah mengumpulkan pasukannya untuk menyerang kalian; karena itu takutlah kalian kepadanya!", namun tokoh-tokohnya tidak gentar, bahkan gertakan itu menambah keimanannya seraya menjawab: "Cukuplah Allah sebagai Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung".Al-Imran:173

Hal yang baik bagi orang beriman, menjadi tidak baik dan menyesatkan bagi orang kafir. Ayat di bawah ini menunjukkan bahwa apa yang menyesatkan orang kafir, menjadi berita baik untuk orang beriman dan memperkuat iman mereka.

Beberapa orang berkonsentrasi penuh untuk menyesatkan orang beriman. Tujuan utamanya adalah membuat orang beriman mengadopsi cara berfikir mereka yang tidak logis dan tidak beralasan. Al-Qur'an memberitahu kita bahwa sepanjang sejarah, perlawanan terhadap orang beriman selalu dilakukan untuk tujuan ini. Semua serangan ini dilancarkan guna memperlemah komitmen orang beriman terhadap perintah Allah. Allah menyatakan bahwa orang beriman akan terjatuh ke dalam fitnah jika mereka sampai terjebak.

Sesungguhnya mereka kaum musyrik hampir-hampir dapat memfitnah engkau tentang apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau memalsukan wahyu Kami itu dengan saduran yang lain. Jika berhasil, tentulah mereka dapat membuat engkau jadi temannya.Al-Isra:73
Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.Al-Maidah:49
Sesungguhnya kamu dan semua sembahan itu, sekali-kali tidak dapat menyesatkan siapapun terhadap Tuhan. Kecuali orang yang sesat yang akan masuk neraka seumpamamu.As-Shaffat:161-163

Dalam surat Al-Baqarah ayat 191 dan 217, Allah menyatakan bahwa "fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Untuk memahami fitnah sebagai suatu kejahatan, ada baiknya kita ketahui dulu betapa jahatnya pembunuhan.

Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka hukumannya ialah jahanam. Kekal ia di dalamnya. Allah memurkai dan mengutuknya serta menyediakan siksa yang besar baginya.An-Nisa:93

Sebetulnya fitnah memiliki arti lebih dari pada "ujian". Kata fitnah diartikan sebagai segala tindakan dan perbuatan yang menyesatkan manusia.

Al-Qur'an merujuk orang munafik sebagai "penyebab fitnah". Allah memberitahu kita bahwa orang munafik melakukan banyak jenis fitnah; mereka berencana melawan para Rasul dan pengikutnya dengan mencoba mencegah orang beriman dari ikut perang sehingga kehilangan pendirian.

Orang munafik seringkali menyalah-artikan ayat serta mengubah pemahaman ayat, dan mau menurut ketika mereka anggap ayat tersebut menguntungkan. Sebaliknya orang beriman menunjukkan sikap yang sama sekali berbeda, mereka tunduk dalam keadaan apapun.

Dialah yang menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad. Di antaranya ada ayat-ayat yang tandas tegas Tidak memerlukan takwil, itulah pokok isi Al-Qur'an. Yang lainnya adalah ayat-ayat samar Samar-samar, tidak tegas kadang-kadang tidak dapat dicapai oleh pemikiran, misalnya ayat-ayat yang berhubungan dengan hal-hal yang gaib, hari kiamat "Arasy", dan sebagainya. Ayat-ayat ini dapat ditakwil kurang tegas. Adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada maksud-maksud yang tidak jujur, selalu mengikuti ayat-ayat samar untuk mengadakan kehebohan dengan memberikan tafsiran-tafsiran yang diselewengkan. Padahal tidak ada yang dapat memberikan tafsirannya, hanya Allah saja. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan dengan terus-terang: "Kami percaya kepada kitab, semuanya itu datang dari Tuhan kami". Hanya orang-orang yang berfikiran saja yang dapat mengerti.Al-Imran:7

Sifat dasar orang munafik adalah kegemaran mereka memfitnah. Memecah belah persatuan orang beriman adalah fitnah dan juga dosa besar. Beberapa ayat menyatakan bahwa orang munafik suka sekali melakukan hal ini.

Kalaupun mereka berangkat juga bersama-sama denganmu, maka mereka hanyalah akan menambah beban kesusahan belaka kepadamu, dan mereka akan menyusup ke celah-celah barisanmu untuk menyebarkan kekacauan, lagi pula di dalam barisanmu ada orang-orang yang lemah iman yang senang mendengarkan hasutan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui akan segala tingkah laku orang-orang yang zalim.At-Taubah:47
Andaikata rumah-rumah mereka diserang oleh kaum sekutu dari segenap penjuru, lalu diminta supaya mereka murtad Terjemahan dari kata "fitnah". Fitnah dalam ayat ini berati murtad, atau berobah pendirian dari kawan menjadi lawan., tentu mereka penuhi, tidak mereka tangguhkan bahkan segera dikerjakan.Al-Ahzab:14
Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan memutarbalikkan keadaan Untuk mengacau-balaukan umat Islam, hingga datanglah kebenaran dan jelaslah kemenangan agama Allah Islam, sedangkan yang demikian itu tidak disukai mereka.At-Taubah:47-48

Seandainya rencana mereka terungkap, orang munafik berusaha melakukan perlawanan dengan cara mencoba meyakinkan para Rasul dan orang beriman bahwa perbuatan mereka itu bukanlah suatu penghianatan dan hal yang biasa-biasa saja. Mereka sangat takut mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu. Lebih jauh lagi, mereka meminta orang beriman supaya melanjutkan hubungan dengan mereka.

Di antara mereka ada yang mengatakan: "Izinkanlah saya untuk tidak turut berperang dan janganlah saya dijerumuskan ke dalam fitnah Beberapa orang munafik minta izin tidak ikut berperang ke Tabuk daerah kekuasaan Romawi dengan dalih takut tergoda oleh wanita-wanitanya. Ketahuilah sebenarnya mereka telah terjerumus ke dalam fitnah dan sesungguhnya jahanam itu akan mengepung orang-orang yang kafir.At-Taubah:49

Ayat tersebut menegaskan bahwa orang munafik adalah pembohong dan terlibat dalam fitnah. Allah memperingatkan orang beriman untuk tidak terperdaya oleh kecurangan mereka. Orang kafir dan orang munafik akan mengalami penderitaan yang mengerikan di neraka sebagai balasan atas fitnah yang mereka sebabkan:

Rasakanlah siksaan itu, siksaan yang dahulu kamu minta supaya disegerakan.Adz-Dzariyat:14

Fitnah akan merajalela di muka bumi kecuali jika orang beriman saling melindungi satu sama lain:

Adapun orang-orang yang kafir, mereka bersetia kawan terhadap sesamanya dalam menghadapi kaum mu'min. Jika kamu tidak menggalang kesetia-kawanan pula seperti mereka, akan terjadilah kekacauan dan kerusakan yang besar di muka bumi ini.Al-Anfal:73

Orang beriman tidak melakukan sesuatu yang membuat mereka terlibat dengan hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah. Sebab beberapa perbuatan tertentu, yang walaupun tidak dimaksudkan, dapat menjadi dasar bagi terjadinya fitnah. Seperti disebutkan pada ayat di atas, gagal melindungi satu sama lain atau membiarkan persengketaan terjadi di antara orang beriman, dapat menjadi penyebab fitnah, yang pada akhirnya, harus ditanggung juga oleh orang beriman. Karenanya, orang yang betul-betul beriman, saling melindungi satu sama lain.

Di dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kita bagaimana seseorang menjadi tersesat. Yaitu ketika seseorang lebih senang mengikuti nafsu pribadi terhadap dunia ketimbang mencari keridhaan Allah. Dalam keadaan seperti itu, dia akan menunjukkan sikap masa bodoh terhadap Allah dan umat Islam.

Allah berulang-kali mengingatkan bahwa dunia ini hanya tempat sementara bagi manusia untuk menjalani ujian.

Siapapun yang menolak Al-Qur'an sebagai panduan, akan diliputi oleh kesibukan hidup sehari-hari yang pada dasarnya menyengsarakan. Harta dan anak-anak disebut juga sebagai fitnah.

Kesejahteraan dan anak-anak sama sekali tidak menjamin keselamatan kecuali jika ditujukan untuk mencapai keridhaan Allah.

Mengenai harta dan anak-anak, Allah memberi peringatan kepada orang beriman agar tetap waspada supaya terhindar dari fitnah.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu sampai melalaikanmu dari mengingati Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, itulah orang-orang yang rugi. Al-Munafiqun:9
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun juga untuk penebus dan menolong mereka dari siksaan Allah, Mereka penghuni neraka, serta kekal di dalamnya selama-lamanya. Al-Mujadilah:17

Dengan berpura-pura tidak mengerti tujuan hidup di dunia, manusia biasanya terpengaruh oleh tujuan yang mereka anut sebagai "hukum dunia". Karena doktrin masyarakat, orang percaya bahwa pernikahan, mempunyai anak, dan mencari uang, sebagai hukum dunia yang kekal. Kebanyakan orang menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap hal-hal tersebut sambil tetap acuh tak acuh dalam mematuhi perintah Allah.

Patokan tentang kebutuhan untuk berketurunan juga tersedia di dalam Al-Qur'an. Tetapi tujuannya adalah untuk mencapai keridhaan Allah. Doa Hanah istri Nabi Imran diberikan sebagai contoh untuk hal ini:

Ingat pulalah ketika Hanah istri Imran mengucapkan doanya: "Wahai Tuhanku! Aku bernazar bahwa anakku yang masih dalam kandungan ini, akan aku serahkan untuk-Mu, guna membaktikan seluruh hidupnya dalam berkhidmat dan beribadah kepada-Mu semata-mata. Terimalah persembahanku ini! Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui".Al-Imran:35

Doa yang sama dari para Nabi membimbing orang beriman kepada jalan yang benar.

Di sinilah Zakaria berdo'a kepada Tuhannya, katanya: "Wahai Tuhanku! Aku mohon karunia-Mu, berilah aku seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar do'a.Al-Imran:38

Begitu pula dengan Doa Nabi Ibrahim:

Wahai Tuhan Kami! Jadikanlah kami berdua, manusia muslim yang patuh kepadaMu, dan begitu juga jadikanlah anak cucu kami umat yang patuh juga kepada-Mu...Al-Baqarah:128

Harta juga dapat membuat seseorang mencapai keridhaan Allah dan keselamatan abadi, asalkan digunakan semata-mata karena Allah. Sebaliknya harta juga dapat menjadi fitnah. Sikap Nabi Sulaiman terhadap harta dapat menjadi contoh bagi orang beriman.

Ketika pada suatu petang dibawa kehadapannya beberapa ekor kuda yang jinak tenang, namun amat kencang larinya. Lalu ia berkata: "Sesungguhnya aku mencintai barang yang baik karena mengingati Tuhanku". lalu kuda-kuda itu segera lenyap dari pemandangan. Dia berkata lagi: "Bawalah dia kembali kehadapanku" Lalu diusap-usapnya kaki kuda itu dan lehernya. Sad:31-33

Di dalam Al-Qur'an, persolan-persoalan hidup disebut sebagai cobaan (fitnah) juga.

Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, kecuali golongan anak-anak muda saja dari kaumnya, itupun dalam keadaan takut akan mendapat siksaan dari Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya. Sungguh Firaun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi, Dan dia termasuk orang-orang yang melanggar batas. Yunus:83
Sesungguhnya mereka yang mencoba menyiksa orang-orang yang beriman baik lelaki maupun perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat siksaan neraka jahanam dan hukuman bakar.Al-Buruj:10
Janganlah kamu menganggap panggilan Rasul itu sebagai panggilan biasa antara sesamamu saja. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang meninggalkan tempat secara diam-diam satu persatu, dengan berlindung dibalik sesuatu. Justru itu, hendaklah mereka yang melanggar perintah Rasul itu waspada jangan sampai mendapat cobaan atau ditimpa azab yang amat pedih.An-Nur:63
Dan hendaklah kamu mengadili perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka tidak mengindahkan keputusan yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebahagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Al-Maidah:49

kata ujian (fitnah) digunakan oleh orang beriman sebagai do'a supaya terhindar dari fitnah orang kafir:

Dengan segera mereka berkata: "Kepada Allah sajalah kami mempercayakan diri! Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran kekejaman oleh orang-orang yang zalim.Yunus:85
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami jadi sasaran-fitnah oleh mereka yang kafir, dan ampunilah kami. Ya Tuhan kami, Engkaulah yang Maha Perkasa dan Bijaksana."Al-Mumtahinah:5

Al-Qur'an juga menamakan kesulitan, bencana, dan malapetakan sebagai fitnah:

Dan tidakkah orang yang munafik itu memperhatikan bahwa mereka diuji, sekali atau dua kali setiap tahun? Namun mereka tidak juga mau tobat dan tidak pula mau mengambil pelajaran.At-Taubah:126

Diterjemahkan dari "The Basic Concepts in The Qur'an" karya Harun Yahya www.harunyahya.com. Terjemahan Al-Qur'an dikutip dari "Terjemah dan Tafsir Al-Qur'an" susunan Bachtiar Surin terbitan Fa. SUMATRA Bandung.



Bersyukur

Bersyukur (berterima kasih), kepada sesama manusia lebih cenderung kepada menunjukkan perasaan senang menghargai. Adapun bersyukur kepada Allah lebih cenderung kepada pengakuan bahwa semua kenikmatan adalah pemberian dari Allah. Inilah yang disebut sebagai syukur. Lawan kata dari syukur nikmat adalah kufur nikmat, yaitu mengingkari bahwa kenikmatan bukan diberikan oleh Allah. Kufur nikmat berpotensi merusak keimanan.

Bersyukur kepada Allah adalah salah satu konsep yang secara prinsip ditegaskan di dalam Al-Qur'an pada hampir 70 ayat. Perumpamaan dari orang yang bersyukur dan kufur diberikan dan keadaan mereka di akhirat digambarkan. Alasan kenapa begitu pentingnya bersyukur kepada Allah adalah fungsinya sebagai indikator keimanan dan pengakuan atas keesaan Allah. Dalam salah satu ayat, bersyukur digambarkan sebagai penganutan tunggal kepada Allah:

    Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya dia saja yang kamu sembah. (Al-Baqarah: 172)

Pada ayat lain bersyukur digambarkan sebagai lawan kemusyrikan:

    Baik kepadamu maupun kepada nabi sebelummu telah diwahyukan: "Jika engkau mempersekutukan Tuhan, maka akan terbuang percumalah segala amalmu dan pastilah engkau menjadi orang yang merugi. Karena itu sembahlah Allah olehmu, dan jadilah orang yang bersyukur (Az-Zumar: 65-66)

Pernyataan menantang Iblis (pada hari penolakannya untuk bersujud kepada Adam), menegaskan pentingnya bersyukur kepada Allah:

    Kemudian saya akan memperdayakan mereka dengan mendatanginya dari muka, dari belakang, dari kanan dan dari kiri. Dan Engkau tidak akan menemui lagi kebanyakan mereka sebagai golongan orang-orang yang bersyukur. (Al-A'raf: 17)

Ayat diatas menjelaskan bahwa Iblis mencurahkan hidupnya semata-mata untuk menyesatkan manusia. Tujuan utamanya untuk membuat manusia mengingkari nikmat Allah. Apabila tindakan Iblis ini direnungkan betul-betul, jelaslah bahwa manusia akan tersesat apabila mengingkari nikmat Allah.

Bersyukur kepada Allah merupakan salah satu ujian dari Allah. Manusia dikaruniani banyak kenikmatan dan diberitahu cara memanfaatkannya. Sebagai balasannya, manusia diharapkan untuk taat kepada penciptanya. Namun manusia diberi kebebasan untuk memilih apakah hendak bersyukur atau tidak:

    Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya dengan beban perintah dan larangan. Karena itu kami jadikan ia mendengar dan melihat. Sesungguhnya kami telah menunjukinya jalan yang lurus: Ada yang bersyukur, namun ada pula yang kafir. (Al-Insan: 2-3)

Menurut ayat tersebut, bersyukur atau tidaknya manusia adalah tanda jelas beriman atau kafirkah ia.

Bersyukur juga berhubungan erat dengan keadaan di akhirat. Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada orang beriman dan bersyukur:

    Masak Allah akan menyiksamu juga jika kamu bersyukur dan beriman? Malah Allah adalah pembalas jasa kepada orang mukmin yang bersyukur serta Maha Mengetahui. An-Nisa: 147

Ayat ini bersama dengan sejumlah ayat lain memberikan berita baik kepada orang-orang yang bersyukur kepada pencipta mereka:

    Dan ingat pulalah ketika Tuhanmu memberikan pernyataan: "Jika kamu bersyukur pasti Kutambah nikmatKu kepadamu; sebaliknya jika kamu mengingkari nikmat itu, tentu siksaanku lebih dahsyat. (Ibrahim: 7) Karunia itulah yang disampaikan Allah sebagai berita gembira kepada hamba-hambaNya yang beriman dan mengerjakan kebaikan. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu atas seruanku ini, kecuali hanya kasih sayang dalam kekeluargaan. Siapa yang mengerjakan kebaikan, Kami lipat gandakan kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Penilai. (Ash-Syura: 23) Kaum Luthpun telah mendustakan peringatan Tuhan. Kami hembuskan kepada mereka angin puyuh, kecuali kaum keluarga Luth, mereka telah kami selamatkan sebelum fajar menyingsing. Suatu anugrah dari kami. Demikianlah kami memberi ganjaran kepada siapa yang bersyukur. (Al-Qamar: 33-35)

"Seandainya kalian menghitung nikmat Allah, tentu kalian tidak akan mampu" (An-Nahl: 18). Menurut ayat tersebut, jangankan menghitung nikmat, mengkategorikannya saja tidak mungkin sebab nikmat Allah tidak terbatas banyaknya. Karenanya seorang mukmin tidak seharusnya menghitung nikmat, melainkan berdzikir dan mewujudkan rasa syukurnya.

Anggapan kebanyakan orang, bersyukur kepada Allah hanya perlu dilakukan pada saat mendapatkan anugrah besar atau terbebas dari masalah besar adalah keliru. Padahal jika mau merenung sebentar saja, mereka akan menyadari bahwa mereka dikelilingi oleh nikmat yang tidak terbatas banyaknya. Setiap waktu setiap menit, tercurah kenikmatan tak terhenti seperti hidup, kesehatan, kecerdasan, panca indra, udara yang dihirup...; pendek kata segala sesuatu yang memungkinkan orang untuk hidup diberikan oleh Allah. Sebagai balasan semua itu, seseorang diharapkan untuk mengabdi kepada Allah sebagai rasa syukurnya. Orang-orang yang tidak memperhatikan semua kenikmatan yang mereka terima, dengan demikian telah mengingkari nikmat (kufur). Mereka baru mau bersyukur apabila semua kenikmatan telah dicabut. Sebagai contoh, kesehatan yang tidak pernah mereka akui sebagai nikmat baru mereka syukuri setelah mereka sakit.

Al-Qur'an memerintahkan untuk mengingat nikmat Allah berulang-kali karena manusia cenderung melupakannya. Seluruh buku yang ada di dunia ini tidak akan cukup untuk menulis nikmat Allah. Allah menciptakan manusia dalam bentuknya yang sempurna, memiliki panca indra yang memungkinkan manusia untuk merasakan dunia di sekelilingnya, membimbingnya menuju jalan yang benar melalui Al-Qur'an dan Al-Hadits, menciptakan air segar dan makanan yang berlimpah, melancarkan pelayaran, yang kesemuanya itu ditujukan untuk keuntungan manusia. Setiap orang yang berdoa dan berbuat baik pasti juga bersyukur kepada Allah sebab orang-orang yang mengingkari nikmat Allah pasti juga tidak pernah ingat kepada Allah. Seseorang yang bertingkah laku seperti hewan, mengkonsumsi segala sesuatu yang diberikan padanya tanpa mau berfikir mengapa semua itu dianugrahkan dan siapa yang menganugrahkan, sudah selayaknya mengubah tingkah laku seperti itu. Sebaliknya, bersyukur hanya di saat menerima nikmat besar saja tidak akan berarti. Itulah sebabnya orang mukmin hendaknya tidak pernah lupa untuk bersyukur kepada Allah.

Dari Al-Qur'an kita juga tahu bahwa hanya orang-orang yang bersyukurlah yang mau mengakui tanda-tanda kekuasaan Allah di dunia dan mengambil pelajaran darinya. Ayat-ayat di bawah ini menguraikan hal tersebut:

    Adapun tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh dengan subur dengan izin Allah. Dan tanah yang gersang, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda kebesaran kami bagi orang-orang yang bersyukur. (Al-A'raf: 58)
    Dan sesungguhnya kami telah mengutus Musa kepada Bangsa Israil, dengan beberapa mukjizat dari kami sebagai pengukuhan dan disertai perintah dari Kami: "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kejahilan kepada cahaya iman yang terang-benderang, serta ingatkanlah mereka kepada "Hari-hari Allah"(Maksudnya, hari-hari yang penuh suka dan duka. Suka karena beroleh bahagia, dan duka karena ditimpa malapetaka, baik yang telah terjadi pada bangsa-bangsa sebelum Musa, maupun yang terjadi di zaman Musa sendiri). Dalam hal yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Tuhan bagi orang-orang yang selalu sabar dan bersyukur Maksudnya sabar jika kedatangan malapetaka, dan bersyukur jika beroleh kebahagiaan. Baik dan buruk, bahagia dan malapetaka tidak akan luput dari kehidupan manusia di dunia ini. Karena itu, sabar dan bersyukur adalah senjata ampuh yang wajib dipegang teguh selamanya)(Ibrahim: 5).
    Apakah engkau tidak perhatikan, bahwa kapal itu dapat berlayar di lautan karena Karunia Allah jua Karunia Allah di sini ialah kodratNya yang menundukkan lautan dan angin, supaya kapal-kapal layar dapat berlayar di lautan), untuk diperlihatkanNya kepadamu di antara tanda-tanda kekuasaanNya. Dalam hal ini terdapat bukti-bukti kenyataan bagi semua orang yang sabar dan bersyukur. (Luqman: 31).
    Namun begitu mereka berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak hubungan antara kami dan Syria" (Tujuan permintaan ini supaya negeri-negeri yang berdekatan itu dihapuskan, agar jarak perjalanan menjadi jauh dan panjang, sehingga terbuka kesempatan untuk melakukan monopoli dalam perdagangan) Itu berarti mereka menganiaya diri sendiri. Karena itu Kami jadikan peristiwa mereka jadi buah tutur, lalu kami ganyang mereka sehancur-hancurnya. Peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran bagi setiap yang sabar dan bersyukur. (Saba: 19)

Hikmah maupun bukti yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang dikaruniai wawasan dan kepekaan yang biasa dimiliki oleh orang-orang yang bersyukur.

Wawasan dan kepekaan tersebut merupakan balasan atas rasa syukur kepada Allah. Sebaliknya orang-orang yang ingkar dan tidak peka, untuk memperhatikannya pun mereka enggan.

Di dalam banyak ayat, Allah menasehati para rasulNya. Salah satunya adalah Musa, untuk bersyukur:

    Allah berfirman: "Hai Musa! Sesungguhnya Aku telah memilihmu melebihi dari manusia yang lain untuk mengemban tugas kerasulan-Ku dan untuk berbicara secara langsung dengan-Ku. Oleh karena itu, pegang teguhlah Syari'at yang Aku berikan kepadamu, dan hendaklah engkau menjadi orang yang bersyukur. (Al-A'raf: 144)

Di dalam surat Al-Ahkaf ayat 15, seorang mukmin di dalam kematangannya (umur 40 tahun diacu di dalam Al-Qur'an sebagai umur kematangan), berdoa supaya dijadikan orang yang bersyukur:

    Kami perintahkan kepada manusia supaya: Berbuat baik kepada kedua ibu-bapak. Ibunya mengandung dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandung sampai dengan menyapihnya, tigapuluh bulan (Dihitung menurut masa kandungan yang terpendek, yaitu enam bulan. Ditambah dengan masa penyusuan yang sempurna yaitu duapuluh empat bulan (2 tahun), menjadi tigapuluh bulan). Sehingga manakala ia sampai dewasa, usianya cukup empatpuluh tahun, dia mendoa: "Ya Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku bagaimana mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu-bapakku. Jadikanlah amal perbuatanku sesuai dengan keridhaanMu dan berikanlah kebaikan kepadaku berkelanjutan sampai kepada anak-cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu, dan aku adalah orang yang berserah diri. (Al-Ahkaf: 15)

Diterjemahkan dari buklet "The Basic Concepts in The Qur'an" karya Harun Yahya www.harunyahya.com. Terjemahan Al-Qur'an dikutip dari "Terjemah dan Tafsir Al-Qur'an" susunan Bachtiar Surin terbitan Fa. SUMATRA. Bandung.

Senin, 08 Agustus 2011

hadith found in 'Knowledge' of Sahih Bukhari



kumpulan hadist ... (blm lengkap nich, masih acak2an)

1501 - Hadits riwayat Aisyah ra. isteri Nabi saw.: Rasulullah saw. bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia suka akan kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya

 

1502 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ya Allah! Sesungguhnya aku hanyalah manusia. Setiap orang muslim yang aku caci-maki, atau aku kutuk, atau aku pukul, maka jadikanlah itu sebagai zakat dan rahmat baginya

 

1503 - Hadits riwayat Ummu Kaltsum binti Uqbah ra. bahwa: Ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bukanlah termasuk pendusta orang yang berdusta untuk mendamaikan antara manusia. Dia berkata yang baik dan menyampaikan yang baik pula

 

1504 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Sesungguhnya Muhammad saw. pernah barsabda: Maukah aku beritahukan kepadamu, apa itu `adhhu? (`Adhhu) adalah umpatan yang selalu diucapkan di antara orang banyak. Dan sesungguhnya Muhammad saw. juga pernah bersabda: Seseorang selalu berbuat jujur sampai dia dicatat sebagai orang jujur. Dan seseorang selalu berbohong sampai dia dicatat sebagai pembohong

 

1505 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Kekuatan itu bukanlah dengan kemenangan bergumul. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya saat marah

 

1506 - Hadits riwayat Sulaiman bin Shurad ra. ia berkata: Dua orang laki-laki saling mencaci-maki di hadapan Rasulullah saw. Matasalah salah seorang menjadi merah dan urat darah di lehernya membengkan. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku tahu suatu kalimat yang apabila diucapkan, maka apa yang dia derita itu menjadi hilang, yaitu Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Lelaki itu berkata: Apakah engkau lihat aku gila?

 

1507 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang kamu bertengkar dengan saudaranya, hindarilah memukul wajah

 

1508 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Seseorang lewat di masjid dengan membawa anak panah. Rasulullah saw. lalu bersabda kepadanya: Peganglah bagian yang tajam (matanya)

 

1509 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang kamu lewat di suatu majlis atau di sebuah pasar, dan ia membawa anak panah, hendaklah dia memegang bagian yang tajam. Kemudian hendaklah dia memegang bagian yang tajam. Kemudian hendaklah dia memegang bagian yang tajam

 

1510 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Abul Qasim saw. pernah bersabda: Barangsiapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya, maka malaikat akan mengutuknya, sekalipun dia itu adalah saudara kandungnya sendiri

 

1511 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku mengenai soal tetangga, sampai aku mengira bahwa tetangga itu mendapatkan waris

 

1512 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku mengenai tetangga, sampai aku mengira bahwa dia mendapatkan waris

 

1513 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Apabila Rasulullah saw. didatangi seseorang untuk suatu keperluan, maka beliau menemui para shahabat yang biasa berkumpul dan berbincang-bincang, lalu beliau bersabda: Tolonglah! Nanti kalian akan diberikan pahala. Allah akan memenuhi apa yang Dia suka melalui lisan nabi-Nya

 

1514 - Hadits riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang shaleh dan berkawan dengan orang jahat adalah seperti (dekat dengan) seorang penjual minyak (wangi) misk dan seorang peniup dapur tukan besi. (Jika dekat dengan) penjual minyak misk, dia mungkin akan memberimu atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat aroma yang harum darinya. Tetapi (jika dekat dengan) peniup dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap

 

1515 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Seorang perempuan dengan membawa dua puterinya datang kepadaku. Ia meminta sesuatu kepadaku, namun aku tidak punya apa-apa selain satu buah kurma. Maka aku berikan korma itu kepadanya. Ia lalu mengambilnya dan membagikan kepada kedua puterinya, dan ia sendiri tidak makan. Kemudian ia berdiri dan keluar bersama dengan dua puterinya. Rasulullah saw. datang dan aku sampaikan kepada beliau cerita wanita malang tersebut. Mendengar hal itu beliau bersabda: Barangsiapa mendapat suatu cobaan berupa anak-anak perempuannya dan ia tetap berlaku baik terhadap mereka, maka mereka akan menjadi tirai baginya dari api neraka

 

1516 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Seorang muslim yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya tidak akan disentuh oleh neraka kecuali jika dia sering bersumpah

 

1517 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudhri ra. ia berkata: Seorang wanita datang menemui Rasulullah saw. dan berkata: Wahai Rasulullah! Kaum laki-laki bisa berangkat mendengarkan haditsmu. Berikan kami waktu satu hari untuk mendengarkan hal itu langsung darimu. Kami ingin engkau mengajarkan kepada kami sesuatu yang telah Allah ajarkan kepadamu. Rasulullah saw. bersabda: Berkumpullah kalian pada hari ini dan ini. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw. pun mendatangi mereka dan mengajarkan kepada mereka apa yang telah Allah ajarkan kepada beliau. Kemudian lebih lanjut beliau bersabda: Setiap kamu yang ditinggal tiga orang anaknya, maka mereka sebagai hijab baginya dari api neraka. Salah seorang wanita dari mereka bertanya: Dan juga dua orang, dan dua dan dua? Rasulullah saw. menjawab: Ya, dan juga dua orang, dan dua, dan dua

 

1518 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memanggil Jibril dan berkata: Sesungguhnya Aku mencintai si polan maka cintailah pula dia. Jibril pun mencintainya. Kemudian dia menyeru para penghuni langit: Sesungguhnya Allah mencintai si polan, maka cintailah dia. Para penghuni langitpun mencintainya. Kemudian dia pun diterima di bumi. Dan apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berkata: Sesungguhnya Aku membenci si polan, maka bencilah pula dia. Jibril pun membencinya. Kemudian dia menyeru para penghuni langit, Sesungguhnya Allah membenci si polan, maka bencilah kepadanya. Para penghuni langitpun membencinya. Kemudian kebencianpun merambat ke bumi

 

1519 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Sesungguhnya seorang badui bertanya kepada Rasulullah saw. Kapan kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Lelaki itu menjawab: Cinta Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai

 

1520 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mencintai suatu kaum saat dia bertemu dengan mereka? Rasulullah saw. menjawab: Seorang akan bersama orang yang dicintai

 

1521 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Orang yang jujur dan dipercaya yakni Rasulullah saw. bercerita kepadaku: Sesungguhnya salah seorang dari kamu penciptaannya terhimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Sesudah itu ia menjadi segumpal darah. Kemudian menjadi sepotong daging. Selanjutnya Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat ketentuan yaitu: menentukan rizkinya, ajalnya dan amalnya serta apakah ia diciptakan sebagai orang yang sengsara atau orang yang bahagia. Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga. Namun ketika perjalanannya tinggal sehasta saja, karena ketentuan takdir bisa jadi dia berbalik melakukan amalan penghuni neraka, sehingga dia bisa masuk ke dalamnya. Sebaliknya salah seorang di antara kamu telah melakukan amalan penghuni neraka. Namun ketika perjalanan hanya tinggal sehasta saja, karena ketentuan takdir bisa jadi dia akan berubah melakukan amalan penghuni surga, sehingga dia bisa masuk ke dalamnya

 

1522 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Sesungguhnya Allah Ta`ala mewakilkan malaikat di dalam rahim. Sang malaikat itu berkata: Ya Tuhan! Masih berupa air mani. Ya Tuhan! Sudah menjadi gumpalan darah. Ya Tuhan! Sudah menjadi sepotong daging. Manakala Allah sudah memutuskan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka malaikat akan berkata: Ya Tuhan! Diciptakan laki-laki atau perempuan? Sengsara atau bahagia? Bagaimana rezkinya? Dan bagaimana pula ajalnya? Semua itu sudah ditentukan dalam perut ibunya

 

1523 - Hadits riwayat Ali ra. ia berkata: Aku ikut mengantarkan jenazah di Baqi` Al Gharqad, (sebuah tempat pemakaman di Madinah). Lalu datang kepadaku Rasulullah saw. Kami duduk berdekatan. Beliau memegang sebatang tongkat kecil. Beliau pukul-pukulkan tongkat itu ke tanah. Dengan perilaku seperti orang yang sedang kebingungan beliau bersabda: Setiap orang dari kalian atau setiap jiwa yang bernafas, telah ditentukan Allah tempatnya di surga atau di neraka. Bahkan sudah ditentukan apakah dia sebagai orang yang sengsara atau orang yang bahagia. Seorang laki-laki tiba-tiba berkata: Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita menunggu ketentuan takdir kita, dan tidak usah beramal? Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang termasuk golongan bahagia, dia pasti akan mengarah pada amalan orang-orang golongan bahagia. Dan barangsiapa termasuk golongan sengsara, dia juga pasti akan mengarah pada amalan orang-orang golongan sengsara. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Beramallah! Setiap kamu dipermudah. Orang-orang golongan bahagia mereka akan dipermudah untuk melakukan amalan orang-orang golongan bahagia. Adapun orang-orang golongan sengsara, mereka juga akan dipermudah untuk melakukan amalan orang-orang golongan sengsara. Kemudian beliau membaca ayat berikut ini: (Adapun orang yang memberikan "hartanya di jalan Allah" dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik "surga", maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya "jalan" yang sukar)

 

1524 - Hadits riwayat Imran bin Hushain ra. ia berkata: Rasulullah saw. ditanya: Wahai Rasulullah! Apakah sudah diketahui para penghuni surga dari para penghuni neraka? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Ditanyakan lagi: Jadi untuk apa orang-orang harus beramal? Rasulullah saw. menjawab: Masing-masing akan dipermudah untuk apa yang diciptakan buatnya

 

1525 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Adam dan Musa terlibat suatu perdebatan. Kata Musa: Wahai Adam! Kamu adalah ayahku. Kamu bikin aku susah bahkan kamu keluarkan aku dari surga. Adam membalas berkata kepadanya: Kamu Musa, Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya. Allah menuliskan untukmu dengan tangan-Nya. Apakah kamu akan mencercaku atas suatu perkara yang telah ditentukan oleh Allah terhadapku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakan aku? Nabi saw. bersabda: Akhirnya Adam mampu mengalahkan Musa. Akhirnya Adam mampu mengalahkan Musa

 

1526 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya Allah menentukan anak cucu Adam cenderung berzina. Hal itu sama sekali tidak bisa dihindari dan pasti terjadi. Zina kedua pasang mata ialah memandang. Zina lisan (lidah) ialah mengucapkan. Zina jiwa ialah berharap-harap dan berkeinginan mendapatkan sesuatu. Farj atau alat kelaminlah yang membenarkan atau yang mendustakan hal itu

 

1527 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nashrani maupun Majusi. Sebagaimana seekor ternak yang melahirkan seekor ternak tanpa cacat, apakah kamu mengira dia terpotong hidungnya misalnya?

 

1528 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah ditanya tentang anak orang-orang musyrik. Beliau bersabda: Allah tahu tentang apa yang sudah, sedang dan tidak akan terjadi

 

1529 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. membaca firman Allah: (Dialah yang menurunkan Al Kitab "Al Qur`an" kepada kamu. Di antara "isi" nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al Qur`an dan yang lain "ayat-ayat" mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta`wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta`wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran "daripadanya" melainkan orang-orang yang berakal). Setelah membaca firman tersebut Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari Al Qur`an, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka

 

1530 - Hadits riwayat Jundab bin Abdullah Al Bajali ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Al Qur`an sepanjang hati kalian bersepakat padanya. Apabila kalian memperselisihkannya, maka berdiri sajalah

 

1531 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya laki-laki yang paling dibenci oleh Allah ialah yang sangat bermusuhan

 

1532 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudhri ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sungguh kalian telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampaipun mereka masuk ke dalam liang biawak, kalianpun akan mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashrani? Beliau bersabda: Siapa lagi

 

1533 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan

 

1534 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya menjelang terjadi peristiwa kiamat terdapat beberapa hari di mana pada hari-hari itu ilmu akan diangkat, turun kebodohan dan banyak terjadi peristiwa pembunuhan

 

1535 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kiamat semakin dekat, ilmu diambil, muncul berbagai fitnah, sifat kikir merajalela dan banyak terjadi Al harj. Para shahabat bertanya: Apa itu Al harj? Rasulullah saw. menjawab: Yaitu pembunuhan

 

1536 - Hadits riwayat Abdullah bin Amru bin Al `Ash ra. ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mengambilnya dari manusia. Melainkan mengambilnya dengan mengambil para ulama, hingga ketika Allah tidak menyisakan seorang ulamapun, praktis manusia akan menjadi bodoh. Sehingga ketika ditanya, mereka memberi fatwa tidak berdasarkan ilmu. Akibatnya mereka sesat dan menyesatkan

 

1537 - Hadits riwayat Abu Hurirah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Ta`ala berfirman: Aku sesuai sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Akupun mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan kaum, maka Aku akan mengingatnya yang lebih baik daripada yang mereka lakukan. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan biasa, maka Aku akan datang padanya dengan berlari-lari kecil

 

1538 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barangsiapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil

 

1539 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang kamu berdo`a hendaklah dia berdo`a dengan tegas. Dan janganlah berdo`a: Ya Allah! Jika Engkau sudi maka berilah aku. Sesungguhnya Allah tidaklah kikir

 

1540 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kamu berdo`a, maka janganlah dia berkata: Ya Allah! Ampunilah aku jika Engkau sudi. Tetapi bersungguh-sungguhlah dan mintalah masalah yang besar (surga atau pengampunan), karena Allah tidak menghitung-hitung apa yang telah diberikan

 

1541 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah salah seorang dari kamu mengharapkan kematian karena suatu kesulitan yang menimpanya. Apabila dia memang harus mengharapkan, sebaiknya dia berkata: Ya Allah! Hidupkanlah aku selama hidup itu baik bagiku. Dan matikanlah aku, jika kematian itu baik bagiku

 

1542 - Hadits riwayat Khabbab ra.: Dari Qais bin Abu Hazim ia berkata: Saya menemui Khabbab dan (aku lihat) dia sedang membakar tujuh luka di perutnya dengan besi hangat. Lalu dia berkata: Seandainya Rasulullah saw. tidak pernah melarang aku berdo`a untuk segera mati, niscaya aku akan berdo`a untuk itu

 

1543 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah salah seorang dari kamu mengharap-harap kematian dan janganlah dia berdo`a untuk mati sebelum kematian itu datang sendiri padanya. Sesungguhnya apabila salah seorang dari kamu sudah mati maka terputuslah amalnya. Bagi seorang mukmin bertambahnya usia berarti suatu kebaikan

 

1544 - Hadits riwayat Ubadah bin Shamit ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi Allah bersabda: Barangsiapa suka bertemu Allah, maka Allah suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka Allah tidak suka bertemu dengannya

 

1545 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang suka bertemu Allah, maka Allah suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka Allah tidak suka bertemu dengannya. Aku bertanya: Wahai baginda! Apakah kematian itu harus dibenci? Padahal kita semua tentu mengalami kematian. Beliau bersabda: Bukan begitu. Tetapi seorang mukmin apabila diberi kabar gembira dengan rahmat Allah, keridhaan dan surga-Nya, maka dia pasti suka untuk bertemu Allah dan Allah suka bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila diberitahu tentang adanya siksa serta murka Allah, maka dia tidak akan suka bertemu Allah dan Allah tak suka bertemu dengannya

 

1546 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Barangsiapa yang suka bertemu Allah, niscaya Allah suka bertemu dengannya. Dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, niscaya Allah tidak suka bertemu dengannya

 

1547 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. menjenguk seorang laki-laki dari kaum muslimin yang benar-benar lemah dan sangat menderita. Rasulullah saw. bertanya kepada laki-laki itu: Apakah kamu sudah pernah berdo`a memohon diberi sesuatu? Laki-laki itu menjawab: Ya, aku berdo`a: Ya Allah! Jika Engkau hendak menyiksaku di akhirat, tolong laksanakan segera di dunia. Mendengar itu Rasulullah saw. bersabda: Maha Suci Allah, kamu tidak akan kuat atau tidak akan kuasa memikulnya. Bukankah sebaiknya kamu mengatakan: (Ya Allah! Berikan kepadaku kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat serta jagalah aku dari siksa neraka). Setelah memanjatkan do`a tersebut kepada Allah, akhirnya laki-laki itu sembuh dari penderitaannya

 

1548 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki beberapa malaikat yang selalu mengelilingi bumi dan jumlahnya terus bertambah. Mereka senantiasa mengamati majlis-majlis dzikir. Apabila mereka mendapati ada suatu majlis dzikir, maka mereka akan ikut duduk di sana. Dengan sayapnya, mereka akan menganjurkan kawan-kawannya untuk ikut hadir dalam majlis tersebut, hingga para malaikat itu memenuhi antara mereka berada dan langit dunia. Apabila orang-orang yang hadir dalam majlis tersebut berpisah, mereka naik tangga menuju ke langit. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dan lebih tahu daripada mereka bertanya: Dari mana kalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia. Mereka mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada-Mu. Allah bertanya: Apa yang mereka mohonkan kepadaku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga kepada-Mu. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum, Tuhan kami. Allah berfirman: Bagaimana seandainya mereka pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu juga berkata: Hamba-hamba-Mu itu juga memohon perlindungan kapada-Mu. Allah bertanya: Mereka memohon perlindungan-Ku dari apa? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malakat menjawab: Belum. Allah berfirman: Bagaimana seandainya mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu selanjutnya mengatakan: Dan mereka juga memohon ampun kepada-Mu. Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka. Aku sudah berikan apa yang mereka mohon dan sudah Aku penuhi permohonan pahala mereka. Para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat seorang hamba bernama si Fulan. Dia orang yang penuh dosa. Sebetulnya dia hanya lewat saja lalu bergabung dengan orang-orang yang berada di majlis itu. Allah berfirman: Aku juga telah mengampuninya. Mereka adalah kaum yang majlisnya tidak diganggu oleh orang tersebut

 

1549 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang membaca: Tidak ada Tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, setiap hari sebanyak seratus kali, maka dia mendapat pahala memperlakukan sepuluh budak dengan adil, dicatat untuknya seratus kebajikan dan dihapus darinya seratus keburukan. Baginya hal itu merupakan perlindungan dari setan dari pagi hari sampai sore. Tidak ada seorangpun yang lebih utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih banyak dari itu. Dan barangsiapa yang membaca: Maha Suci Alah dan dengan memuji-Nya, sebanyak seratus kali setiap hari, maka rontoklah semua dosanya, sekalipun dosanya itu seperti buih di laut

 

1550 - Hadits riwayat Abu Ayub Al Anshari ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Barangsiapa yang membaca: Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, sebanyak sepuluh kali, maka dia laksana orang yang telah memerdekakan empat orang budak dari putera Ismail

 

1551 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Dua kalimat yang ringan di mulut, berat di timbangan, dan disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu: Maha Suci Allah dan dengan segala puji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung

 

1552 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Kami bersama dengan Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Ketika mendengar orang-orang sama membaca takbir dengan suara cukup keras, beliau bersabda: Wahai manusia! Rendahkan suara kalian. Sesungguhnya kalian tidak sedang berdo`a kepada yang buta maupun yang ghaib. Sesungguhnya kalian justru sedang berdo`a kepada yang Maha Mendengar lagi sangat dekat. Dia bersama kalian. Aku yang waktu itu berada di belakang beliau berkata: Artinya: Tidak ada daya dan kekuatan sama sekali kecuali berkat bantuan Allah. Rasulullah saw. berkata: Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan pada sebuah simpanan surga? Aku menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan:

 

1553 - Hadits riwayat Abu Bakar ra. ia berkata: Sesungguhnya ia pernah berkata kepada Rasulullah saw.: Ajarkan kepadaku suatu do`a yang akan aku baca dalam shalatku. Beliau bersabda: Bacalah! Artinya: Ya Allah! Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, suatu penganiayaan yang cukup besar (menurut Qutaibah) penganiayaan yang banyak, Artinya: Dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Berikanlah kepadaku ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih

 

1554 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. biasa berdo`a: Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia dan dari sifat kikir. Aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah kehidupan serta kematian

 

1555 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata bahwa: Nabi saw. selalu memohon perlindungan dari takdir yang jelek, dari tertimpa celaka, dari kegirangan musuh dan dari menanggung banyak cobaan

 

1556 - Hadits riwayat Al Barra` bin Azib ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu hendak ke tempat peraduanmu, maka berwudhulah seperti dahulu shalat. Kemudian Berbaringlah miring ke kanan dan kemudian bacalah: Ya Allah! Sesungguhnya aku menyerahkan diriku kepada-Mu, karena mengharapkan pahala-Mu dan takut dari siksa-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tidak ada pula yang bisa menyelamatkan sama sekali dari-Mu kecuali kembali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang Engkau utus. Jadikan semua itu pada akhir omonganmu. Maka apabila kamu sampai mati pada malam itu, kamu pasti dalam keadaan fitrah. (Al Barra`) berkata: Aku mengulangi kalimat-kalimat untuk mengingatnya. Aku ucapkan: Aku beriman kepada rasul-Mu yang Engkau utus. Rasulullah saw. bersabda: Ucapkanlah! Aamantu binabiyyik al ladzi arsalta

 

1557 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian beranjak ke tempat peraduannya, peganglah ujung kainnya lalu kirapkan tempat tidurnya sambil membaca Bismillah, sebab dia tidak tahu apa yang tertinggal di sana setelah dia tinggal. Dan apabila dia ingin berbaring, maka berbaringlah miring ke kanan. Kemudian bacalah do`a: Maha Suci Engkau, ya Allah. Tuhanku, karena-Mu aku letakkan lambungku. Dan karena-Mu jua aku mengangkatnya. Apabila Engkau tahan jiwaku, maka ampunilah ia. Dan apabila Engkau melepaskannya, maka jagalah ia sebagaimana Engkau jaga hamba-hamba-Mu yang shaleh

 

1558 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. selalu berdo`a: Ya Allah! Kepada-Mulah aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman. Terhadap-Mu aku bertawakkal. Kepangkuan-Mu aku kembali. Dan demi Engkau aku berperang. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, di mana tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau tidak menyesatkan aku. Engkau Maha Hidup dan tidak akan mati. Sedang jin dan manusia semuanya akan mati

 

1559 - Hadits riwayat Abu Musa Al Asy`ari ra. ia berkata: Nabi saw. selalu berdo`a dengan do`a: Ya Allah! Ampunilah kesalahan dan kebodohanku, dan juga sikapku yang berlebih-lebihan dalam segala urusanku. Engkau tentu lebih tahu daripada aku. Ya Allah! Ampunilah kesungguhanku dan kelakarku, juga ketidak sengajaanku dan kesengajaanku. Semua itu ada di sisi-Mu. Ya Allah! Ampunilah dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku lakukan secara sembunyi maupun yang aku lakukan secara terang-terangan. Engkau tentu lebih tahu daripada aku. Engkau-lah Yang Terdahulu sekaligus yang Terakhir. Dan Engkau-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesutu

 

1560 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. selalu berdo`a: Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah semata. Yang memenangkan tentara-Nya. Yang menolong hamba-Nya. Yang mengalahkan golongan-golongan kafir sendirian saja. Dan tidak ada sesuatupun yang abadi selain-Nya

 

1561 - Hadits riwayat Ali ra. ia berkata bahwa: Fatimah mengeluh tangannya terkilir. Ia mendengar Nabi saw. mendapat seorang tawanan yang dapat dijadikan pelayan. Fatimah pergi menemui Nabi saw. namun ia tidak mendapatkan beliau. Ia hanya bertemu dengan Aisyah. Lalu ia ceritakan maksud kedatangannya kepada Aisyah. Ketika Nabi saw. datang, Aisyah menceritakan kepada beliau mengenai kedatangan Fatimah. Nabi saw. lalu menemui kami. Dan kami sudah berada di peraduan, kemudian kami bangun menemui beliau. Nabi saw. bersabda: Tetaplah di tempat kalian. Beliau lalu duduk bersama hingga aku merasakan betapa dingin telapak kaki beliau merasuk ke dalam dadaku. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada permintaan kalian, (yang dibaca) jika kalian hendak ke peraduan. Bacalah takbir sebanyak tiga puluh empat kali, tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, dan tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali. Bagi kalian hal itu lebih baik daripada seorang pelayan

 

1562 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: Jika kalian mendengar kokok ayam jantan, maka mohonlah karunia Allah, karena sesungguhnya binatang tersebut melihat malaikat. Dan jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang tersebut melihat setan

 

1563 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw. ketika sedang susah selalu berdo`a: Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan Arsy nan Agung. Dan tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan segenap langit, Tuhan bumi, dan Tuhan Arsy nan Mulia

 

1564 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Seseorang dari kalian akan dikabulkan do`anya, sepanjang dia tidak buru-buru berkata: Aku sudah berdo`a, tetapi aku tidak dikabulkan

 

1565 - Hadits riwayat Usamah bin Zaid ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku berdiri di depan pintu surga. Tiba-tiba saya melihat kebanyakan orang yang memasuki surga ialah orang-orang miskin. Aku juga melihat para penguasa sedang ditahan, kecuali calon para penghuni neraka yang memang langsung disuruh untuk pergi ke neraka. Aku lalu berdiri di depan pintu neraka. Ternyata kebanyakan yang di neraka adalah kaum wanita

 

1566 - Hadits riwayat Imran bin Hushain ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya minoritas para penghuni surga adalah kaum wanita

 

1567 - Hadits riwayat Usamah bin Zaid ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setelahku nanti tidak ada fitnah yang paling membahayakan kaum laki-laki daripada soal wanita

 

1568 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Ketika tiga orang sedang berjalan, tiba-tiba turun hujan. Mereka lalu berteduh di dalam gua sebuah gunung. Mendadak mulut gua itu tertutup oleh sebuah batu besar, sehingga mereka terkurung. Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah semua amal baik yang pernah kamu lakukan karena Allah. Lalu berdo`alah kepada Allah dengan amal-amal itu. Semoga Allah akan menolong kesulitanmu ini. Salah seorang yang dari mereka kemudian mengatakan: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku punya dua orang tua yang sudah renta. Mereka ikut keluargaku yang terdiri dari seorang isteri dan beberapa orang anak yang masih kecil. Akulah yang memelihara mereka. Aku biasa memerahkan susu buat mereka. Dan biasanya aku utamakan kedua orang tuaku itu untuk minum terlebih dahulu daripada anak-anakku. Suatu hari karena kesibukan pekerjaanku, sore-sore aku baru pulang. Dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tidur. Seperti biasanya akupun memerah susu. Aku taruh susu itu ke dalam sebuah bejana. Aku berdiri di dekat kedua orang tuaku itu, namun aku tidak mau membangunkan mereka dari tidurnya yang nyenyak. Dan aku juga tidak membiarkan susu itu diminum oleh anak-anakku sebelum orang tuaku itu, sekalipun mereka merengek-rengek di hadapanku karena lapar dahaga. Aku terus setia menunggui mereka dan mereka juga tetap pula tidur sampai terbit fajar. Jika Engkau tahu apa yang aku lakukan itu adalah untuk mengharap keridhaan-Mu, maka tolonglah aku dari kesulitan ini, sehingga kami bisa melihat langit. Dan Allah berkenan menolong kesulitan mereka, sehingga mereka bisa melihat langit. Yang lain segera mengatakan: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai seorang keponakan perempuan yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang laki-laki terhadap seorang perempuan yang sangat mendalam. Aku minta supaya ia mau melayani kemauan nafsuku. Tetapi ia tidak mau, kecuali kalau aku memberikan uang padanya sebanyak seratus dinar. Dan dengan susah payah akhirnya aku mampu mengumpulkan uang sebanyak itu. Aku datang kepadanya dengan membawa sejumlah yang ia minta tersebut. Ketika baru saja aku hendak memulai menyetubuhinya, ia berkata: Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah. Janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan terlebih dahulu. Seketika itu aku berdiri. Apabila Engkau tahu bahwa apa yang aku lakukan itu adalah untuk mencari keridhaan-Mu, maka tolonglah kami dari kesulitan ini. Dan Allah-pun berkenan menolong mereka. Terlihat batu besar itu agak terbuka lagi. Yang lainnya lagi berkata: Ya Allah, sesungguhnya pernah aku mempekerjakan seorang pekerja dengan upah tiga sha` beras. Ketika sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikan bayaranku. Tetapi aku menolaknya, sehingga dia merasa benci kepadaku. Kemudian aku terus menanami lahan yang dia kerjakan, sehingga aku mampu memiliki seekor sapi dan lahan penggembalaannya. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata: Kamu jangan menganiaya hakku. Takutlah kepada Allah. Kemudian aku katakan padanya: Ambillah sapi itu berikut dengan lahan penggembalaannya. Dia berkata: Takutlah kepada Allah, dan jangan menghina aku. Aku katakan: Sesungguhnya aku tidak sedang menghina kamu. Ambillah sapi itu berikut ladang penggembalaannya. Akhirnya hartaku itu diambilnya. Jika menurut-Mu apa yang aku lakukan itu untuk mencari keridhaan-Mu, maka tolonglah kami dari kesulitan yang tinggal sedikit ini. Akhirnya Allah-pun menolong mereka

 

1569 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, Allah lebih senang dengan taubat hamba-Nya yang beriman daripada seseorang yang berada di tanah tandus yang berbahaya, dia membawa tunggangan yang juga memuat makanan dan minumannya. Lalu dia tidur, dan ketika bangun, tunggangannya itu telah pergi, diapun mencarinya hingga dahaga serasa mencekiknya, kemudian dia mengambil keputusan, aku akan kembali ke tempatku semula, lalu tidur sampai mati. Dia letakkan kepalanya berbantalkan lengannya untuk mati. Tetapi begitu dia terbangun, di dekatnya telah ada tunggangannya lengkap dengan semua bekalnya, makanannya dan minumannya. Allah lebih senang dengan taubat seorang hamba mukmin, daripada orang semacam ini yang menemukan kembali tunggangan dan bekalnya

 

1570 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah pasti lebih senang menerima taubat hamba-Nya, ketika bertaubat kepada-Nya, daripada seseorang di antara kalian yang semula berada di atas punggung untanya melewati tanah yang tandus, lalu unta itu lepas membawa serta makanan dan minumannya, maka putuslah harapannya. Kemudian dia menghampiri sebatang pohon, berbaring di keteduhannya. Dia benar-benar tidak lagi mengharapkan untanya kembali, ketika itulah tiba-tiba saja dia mendapati untanya berdiri di dekatnya. Dia mengambil tali kekang unta itu, kemudian mengucap karena gembiranya: Ya Allah, Engkau hamba-Ku dan aku Tuhan-mu! Dia keliru mengucap, karena terlampau gembira

 

1571 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Tatkala Allah menciptakan makhluk, Dia menulis dalam Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di atas Arsy: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku

 

1572 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Allah telah menjadikan rahmat seratus bagian. Dia menahan sembilan-puluh sembilan bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian ke bumi. Dari satu bagian itu, para makhluk saling berbelas-kasih, sampai-sampai binatang mengangkat kukunya dari anaknya lantaran khawatir akan mengenai anaknya itu

 

1573 - Hadits riwayat Umar bin Khathab ra. ia berkata: Dihadapkan kepada Rasulullah saw. beberapa orang tawanan. Seorang wanita di antara para tawanan itu mencari-cari, ketika dia menemukan seorang anak (bayi) di antara para tawanan itu, dia ambil dan dia dekapkan keperutnya untuk dia susui. Melihat itu Rasulullah saw. bersabda kepada kami (para shahabat): Adakah kalian berpendapat wanita ini sampai hati melemparkan anaknya ke dalam api? Kami menjawab: Tidak, demi Allah, sedangkan dia mampu untuk tidak melemparkannya. Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, Allah lebih berbelas-kasih kepada para hamba-Nya, ketimbang wanita ini terhadap anaknya

 

1574 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Seorang lelaki yang sama sekali tidak pernah melakukan kebaikan berkata kepada keluarganya, apabila dia mati, hendaknya mereka membakarnya, kemudian menghamburkan sebagian abunya di darat dan sebagian lagi di lautan. Demi Allah! Jika sekiranya Allah kuasa atasnya, tentu Dia akan menyiksanya dengan siksa yang tidak pernah Dia timpakan kepada seorangpun di antara orang-orang di dunia. Benarlah, ketika orang itu mati keluarganya melaksanakan apa yang diperintahkan. Lalu Allah memerintahkan daratan untuk mengumpulkan hamburan abu jenazah orang itu yang ada di daratan, dan memerintahkan lautan untuk mengumpulkan tebaran abu jenazah orang itu yang ada di lautan. Kemudian Allah berfirman: Mengapa engkau lakukan hal itu? Orang itu menjawab: Karena takut kepada-Mu, wahai Tuhan-ku! Dan Engkau lebih tahu hal itu. Lalu Allah mengampuni orang tersebut

 

1575 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. ia berkata: Nabi saw. bercerita: Seorang lelaki di kalangan umat sebelum kalian telah diberi harta dan anak oleh Allah. Dia berpesan kepada anaknya: Kalian boleh pilih, kalian laksanakan apa yang kuperintahkan kepada kalian, atau warisanku akan kualihkan kepada orang lain. Apabila aku mati, maka bakarlah jenazahku, dan sejauh pengetahuanku orang itu lalu berkata: Kemudian tumbuklah jenazahku sampai halus dan hamburkanlah pada hembusan angin. Karena, aku tidak pernah melakukan kebaikan di sisi Allah, sedangkan Allah kuasa untuk menyiksaku. Orang itu mengambil janji anak-anaknya. Maka merekapun melaksanakan perintah itu. Demi Tuhan! Allah berfirman (kepada orang itu): Apa yang membuatmu berbuat demikian? Orang itu menjawab: Karena takut kepada-Mu. Jadi, alasan perbuatannya itu tiada lain hanyalah karena takut kepada Allah

 

1576 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. tentang apa yang beliau ceritakan dari Tuhannya swt. beliau bersabda: Seorang hamba melakukan dosa, lalu mengucap: Ya Allah, ampunilah dosaku. Allah Ta`ala berfirman: Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang mau mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi berbuat dosa, lalu mengucap sesudah itu: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Ta`ala berfirman: Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu mengucap: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Ta`ala berfirman: Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa atau menghukum sebab dosa itu. Berbuatlah sesukamu, Aku benar-benar telah mengampunimu (selama engkau berdosa, lalu bertaubat)

 

1577 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tak seorangpun lebih menyukai pujian daripada Allah. Karena itulah Dia memuji Dzat-Nya sendiri. Dan tak seorangpun lebih cemburu daripada Allah. Itulah sebabnya Dia mengharamkan perbuatan keji

 

1578 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah itu cemburu dan orang yang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah, yaitu jika orang mukmin melakukan apa yang telah Dia haramkan

 

1579 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Seorang lelaki telah mencium seorang perempuan. Lalu orang itu datang kepada Nabi saw. dan menuturkan hal itu kepada beliau. Maka turunlah ayat: Artinya: "Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapus dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mau ingat." Lelaki itu bertanya: Apakah ayat ini untukku, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Untuk siapa saja di antara umatku yang melakukan hal itu

 

1580 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Ya Rasulullah! Aku terkena had (hukuman melanggar larangan), laksanakanlah kepadaku! Belum lagi Rasulullah saw. sempat menjawab, waktu shalat tiba. Orang itupun melakukan shalat bersama Rasulullah saw. Setelah menyelesaikan shalat, kembali orang itu berkata: Ya Rasulullah! Aku terkena had. Laksanakanlah kepadaku ketetapan Allah! Rasulullah saw. bertanya: Apakah engkau ikut melakukan shalat bersamaku? Orang itu menjawab: Ya! Rasulullah saw. bersabda: Engkau telah diampuni

 

1581 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudriy ra. ia berkata: Nabi Allah saw. bersabda: Di kalangan orang-orang sebelum kalian, ada seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu. Dia ditunjukkan kepada seorang rahib (pendeta). Diapun mendatangi rahib tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah dia boleh bertaubat (dan diterima taubatnya)? Rahib itu menjawab: Tidak! Mendengar jawaban rahib itu, dia segera membunuhnya, sehingga lengkaplah seratus orang yang telah dia bunuh. Kemudian dia bertanya-tanya lagi tentang penduduk bumi yang paling pintar. Ada yang menunjukkan kepada seorang yang alim (pandai). Dia datangi orang pandai itu dan mengatakan, bahwa dirinya telah membunuh seratus orang. Apakah dia masih layak bertaubat? Orang alim itu menjawab: Ya! Siapa yang bisa menghalangi antara dia dengan taubat? Pergilah ke negeri Anu. Di sana, orang-orang beribadah kepada Allah. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka. Dan jangan pulang ke negerimu, karena negerimu itu negeri yang jelek. Orang itu berangkat, sampai ketika dia sampai di pertengahan jalan, maut menjemputnya. Maka malaikat rahmat dan malaikat adzab (siksa) saling berbantah mengenainya. Malaikat rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah. Sementara itu malaikat adzab mengatakan: Dia belum sempat melakukan perbuatan baik sama sekali. Lalu datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia. Malaikat-malaikat yang sedang berbantah itu menjadikannya sebagai penengah di antara mereka. Malaikat dalam bentuk manusia itupun berkata: Ukurlah jarak di antara dua negeri. Ke negeri mana dia lebih dekat, maka ke sanalah dia digolongkan. Para malaikat itu mengukurnya. Ternyata mereka dapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang dituju (negeri yang baik, tempat beribadah). Maka malaikat rahmatlah yang berhak mengambilnya

 

1582 - Hadits riwayat Aisyah ra., isteri Nabi saw. Bahwa Aisyah Isteri Nabi saw. berkata: Rasulullah saw. biasanya bila hendak bepergian, mengundi di antara para isteri beliau. Siapapun di antara mereka yang keluar undiannya, dialah yang ikut bepergian bersama Rasulullah saw. Aisyah berkata: Rasulullah saw. mengundi di antara kami (para isteri), siapa yang akan menyertai beliau dalam suatu medan perang. Ternyata namakulah yang keluar, maka aku berhak menyertai Rasulullah saw. Itu terjadi sesudah ayat hijab (Surat Al Ahzab, ayat 53). Aku dibawa dalam sekedup dan ditempatkan di sana selama perjalanan kami. Ketika Rasulullah saw. telah selesai berperang dan pulang, serta kami telah dekat dengan Madinah, pada waktu malam beliau mengumumkan untuk berangkat (sesudah berhenti sebentar). Pada saat keberangkatan diumumkan, aku bangkit (pergi untuk menunaikan hajat) berjalan hingga melewati pasukan. Setelah selesai, aku kembali ke tempat. Tatkala aku meraba dadaku, ternyata kalungku yang terbuat dari berlian Dhifar putus. Akupun kembali lagi untuk mencari kalungku, sehingga aku tertahan oleh pencarian itu. Sementara itu, beberapa orang yang bertugas mengangkat sekedupku ke atas unta, datang dan segera mengangkat sekedup ke unta yang tadinya kutunggangi. Mereka mengira, bahwa aku berada di dalamnya. Memang, wanita pada waktu itu enteng-enteng dan bertubuh langsing. Mereka hanya makan sedikit. Karena itu, orang-orang tidak begitu merasakan berat sekedup, ketika mereka mengangkatnya ke atas unta. Apalagi aku adalah seorang perempuan belia. Merekapun membangkitkan unta dan berjalan. Aku temukan kalungku, sesudah seluruh pasukan berangkat. Aku datang ke tempat perhentian mereka, namun tak seorangpun kutemukan di sana. Lalu aku menuju ke tempatku tadi, dengan harapan orang-orang akan merasa kehilangan dan balik lagi mencariku. Ketika aku sedang duduk di tempatku, kantuk menyerangku dan akupun teridur. Kebetulan Shafwan bin Al Mu`aththal As Sulami Adz Dzakwani tertinggal dari pasukan karena suatu halangan, lalu dia berangkat di akhir malam dan pada pagi hari sampai ke tempatku. Dia melihat ada bayangan manusia sedang tidur. Dia mendatangiku dan mengenaliku setelah melihatku. Dia memang pernah melihatku sebelum hijab diwajibkan atasku. Aku terbangun oleh ucapannya: Inna lillaahi wa inna ilaihi raji`un, pada saat dia mengenaliku. Aku segera menutupi wajahku dengan kerudungku. Demi Allah! Dia tidak berbicara kepadaku satu katapun dan aku tidak mendengar dia mengucapkan satu kalimat saja selain ucapannya inna lillahi wa ilaihi raji`un. Kemudian dia menderumkan untanya dan memijak kakinya, sehingga aku dapat menaikinya. Lalu dia menuntun unta, hingga kami dapat menyusul pasukan yang sedang berteduh di tengah hari. Maka celakalah orang yang menuduhku yang bukan-bukan, seperti fitnah yang dilancarkan oleh Abdullah bin Ubaiy bin Salul. Setelah sampai di Madinah, aku sakit selama sebulan. Sementara itu, orang-orang tenggelam dalam fitnah pembuat cerita bohong. Tetapi, aku sendiri tidak mengetahui sedikitpun tentang hal itu. Yang membuatku gelisah dalam sakitku, adalah bahwa aku tidak lagi merasakan kelembutan Rasulullah saw. yang biasanya kurasakan ketika aku sakit. Rasulullah saw. hanya masuk, mengucap salam, kemudian bertanya: Bagaimana keadaanmu? Hal itu membuatku gelisah, tetapi aku tidak merasakan adanya keburukan, sampai sesudah agak sembuh aku keluar bersama Ummi Misthah ke arah Manashi` (tempat buang air di luar Madinah). Kami hanya keluar pada malam hari. Dan itu terjadi sebelum kami membuat jamban di dekat rumah kami. Itulah kebiasaan kami orang Arab yang pertama dalam buang air. Kami merasa terganggu dengan dibuatnya jamban di dekat rumah kami. Aku berangkat dengan Ummi Misthah dia adalah anak perempuan Abu Ruhm bin Al Muththalib bin Abdi Manaf. Ibunya adalah puteri Shakher bin Amir, bibi Abu Bakar Ash-Shiddiq. Anaknya bernama Misthah binti Utsatsah bin Abbad bin Al Muththalib. Aku dan putri Abi Ruhem berjumpa di saat sedang menuju ke arah rumahku sesudah selesai buang air, ketika tiba-tiba Ummi Misthah terpeleset dalam pakaian bulu yang dilitkan ke tubuhnya. Dengan latah dia mengucap: Celaka Misthah. Aku berkata kepadanya: Betapa buruk apa yang kau ucapkan. Mengapa engkau memaki orang yang telah ikut serta dalam perang Badar? Ummi Misthah berkata: Wahai junjunganku, tidakkah engkau mendengar apa yang dia katakan? Aku menjawab: Memangnya apa yang dia katakan? Ummi Misthah lalu menceritakan kepadaku tuduhan tukang membuat cerita bohong. Mendengar cerita itu, rasanya sakitku menjadi bertambah-tambah. Ketika aku telah sampai di rumah, Rasulullah saw. masuk menjengukku. Beliau mengucap salam, kemudian bertanya: Bagaimana keadaanmu? Aku berkata: Apakah engkau mengizinkan aku datang kepada kedua orang tuaku? Pada saat itu aku ingin meyakinkan kabar itu dari kedua orang tuaku. Begitu Rasulullah saw. memberiku izin, akupun segera pergi ke rumah orang tuaku. Sesampai di sana, aku bertanya kepada ibu: Wahai ibuku, apakah yang dikatakan oleh orang-orang mengenai diriku? Ibu menjawab: Wahai anakku! Tabahkanlah hatimu! Demi Allah, jarang sekali ada wanita cantik di samping suami yang mencintainya dan mempunyai beberapa madu, kecuali pasti banyak omongan jelek dilontarkan kepadanya. Aku berkata: Maha suci Allah! Apakah sampai setega itu orang-orang membicarakanku? Aku menangis malam itu. Sampai pagi air mataku tidak berhenti mengalir dan aku tidak tidur sekejappun. Pada pagi harinya, aku masih saja menangis. Beberapa waktu kemudian Rasulullah saw. memanggil Ali bin Abi Thalib dan Usamah bin Zaid untuk membicarakan perceraian dengan isterinya, ketika wahyu tidak kunjung turun. Usamah bin Zaid memberikan pertimbangan kepada Rasulullah saw. sesuai dengan kebaikan keluarga Nabi saw. yang dia ketahui dan cinta yang dia rasakan terhadap mereka. Ia berkata: Ya Rasulullah, mereka adalah keluargamu. Dan yang kami tahu hanyalah kebaikan. Sedangkan Ali bin Abi Thalib berkata: Allah tidak membuatmu sempit. Wanita selain dia (Aisyah) banyak. Jika engkau bertanya kepada jariyah itu (pembantu rumah-tangga Aisyah) tentu dia akan memberimu keterangan yang benar. Lalu Rasulullah saw. memanggil Barirah (jariyah yang dimaksud) dan bertanya: Hai Barirah! Apakah engkau pernah melihat sesuatu yang membuatmu ragu tentang Aisyah? Barirah menjawab: Demi Dzat yang telah mengutusmu membawa kebenaran! Jika aku melihat sesuatu padanya, tentu aku tidak akan menyembunyikannya. Dia tidak lebih hanyalah seorang perempuan muda yang masih suka tertidur di samping adonan roti keluarganya dan membiarkan kambing memakan adonan itu. Kemudian Rasulullah saw. berdiri di atas mimbar, meminta bukti dari Abdullah bin Ubaiy bin Salul. Di atas mimbar itu, Rasulullah saw. bersabda: Wahai kaum muslimin! Siapakah yang mau menolongku dari orang yang telah sampai hati melukai hati keluarga rumahku? Demi Allah! Yang kuketahui pada keluargaku hanyalah kebaikan. Orang-orang juga telah menyebut-nyebut seorang lelaki yang kuketahui baik. Dia tidak pernah masuk menemui keluargaku (isteriku) kecuali bersamaku. Maka berdirilah Sa`ad bin Mu`adz Al Anshari seraya berkata: Aku yang akan menolongmu dari orang itu, wahai Rasulullah. Jika dia dari golongan Aus, aku akan memenggal lehernya. Dan kalau dia termasuk saudara kami dari golongan Khazraj, maka engkau dapat memerintahku dan aku akan melaksanakan perintahmu. Mendengar itu, berdirilah Sa`ad bin Ubadah. Dia adalah pemimpin golongan Khazraj dan seorang lelaki yang baik, tetapi terkadang dibutakan oleh harga dirinya yang berlebihan. Dia berkata tertuju kepada Sa`ad bin Mu`adz: Engkau bohong! Demi Allah, engkau tidak akan membunuhnya dan tidak mampu untuk membunuhnya! Lalu Usaid bin Hudlair saudara sepupu Sa`ad bin Mu`adz, berdiri dan berkata kepada Sa`ad bin Ubadah: Engkau bohong! Demi Allah, kami pasti akan membunuhnya! Engkau adalah orang munafik yang memperdebatkan tentang orang-orang munafik. Maka terjadilah pertengkaran antara golongan Aus dan Khazraj, sampai-sampai hampir saja mereka saling bunuh, padahal Rasulullah saw. masih berdiri di atas mimbar. Terus-menerus Rasulullah saw. menenangkan mereka, hingga mereka diam dan Rasulullah saw. diam. Sementara itu, Aku menangis sepanjang hari itu. Air mataku tidak berhenti mengalir dan tidak sekejappun aku tertidur. Aku masih saja menangis pada malam berikutnya. Air mataku tidak berhenti mengalir dan juga tidak tidur. Kedua orang-tuaku mengira, bahwa tangisku itu akan membelah jantungku. Ketika kedua orang tuaku sedang duduk menungguiku menangis, datanglah seorang perempuan Anshar meminta izin menemuiku. Aku memberinya izin. Lalu diapun duduk sambil menangis. Pada saat kami sedang dalam keadaan demikian, Rasulullah saw. masuk. Beliau memberi salam, lalu duduk. Beliau belum pernah duduk di dekatku, sejak ada tuduhan yang bukan-bukan kepadaku, padahal sebulan telah berlalu tanpa ada wahyu turun kepada beliau mengenai persolanku. Rasulullah saw. mengucap syahadat pada waktu duduk, kemudian bersabda: Selanjutnya. Hai Aisyah! Sesungguhnya telah sampai kepadaku bermacam perkataan tentang dirimu. Jika engkau memang bersih, Allah pasti akan membersihkanmu. Tetapi kalau engkau bersalah, maka mohonlah ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya. Sebab, bila seorang hamba mengaku berdosa, kemudian bertaubat, tentu Allah akan menerima taubatnya. Begitu Rasulullah saw. selesai berbicara, air mataku mendesak lagi, hingga tak terasa air mataku menitik. Lalu aku berkata kepada ayahku: Jawablah untukku kepada Rasulullah saw. mengenai apa yang beliau katakan. Ayahku menyahut: Demi Allah! Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan kepada Rasulullah saw. Kemudian aku berkata kepada ibuku: Jawablah untukku kepada Rasulullah saw.! Ibuku juga berkata: Demi Allah! Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan kepada Rasulullah saw. Maka akupun berkata: Aku adalah seorang perempuan muda usia. Aku tidak banyak membaca Al Qur`an. Demi Allah! Aku benar-benar tahu, bahwa kalian telah mendengar semua ini, hingga tetaplah di hati kalian, bahkan kalian mempercayainya. Jika aku katakan kepada kalian, bahwa aku bersih dan Allahpun tahu bahwa aku bersih, mungkin kalian tidak juga mempercayaiku. Dan kalau sekiranya aku mengakui sesuatu perkara kepada kalian, sedangkan Allah mengetahui bahwa aku bersih, tentu kalian akan mempercayaiku. Demi Allah, aku tidak menemukan perumpamaan yang tepat bagiku dan bagi kalian, kecuali sebagaimana dikatakan oleh ayah Nabi Yusuf, (Kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian ceritakan). Kemudian aku pindah dan berbaring di tempat tidurku. Demi Allah! Pada saat itu aku yakin diriku bersih dan Allah akan menunjukkan kebersihanku. Tetapi, sungguh aku tidak berharap wahyu akan diturunkan berkenaan dengan persoalanku. Aku kira persoalanku terlalu remeh untuk dibicarakan oleh Allah swt. dengan wahyu yang diturunkan. Namun, aku berharap Rasulullah saw. akan melihat -dalam mimpi- Allah membersihkanku dari fitnah itu. Rasulullah saw. belum lagi meninggalkan tempat duduknya dan tak seorangpun dari isi rumah ada yang keluar, ketika Allah swt. menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya. Tampak Rasulullah saw. merasa kepayahan seperti biasanya bila beliau menerima wahyu, hingga bertetesan keringat beliau bagaikan mutiara, di musim dingin, lantaran hebatnya firman yang diturunkan kepada beliau. Ketika keadaan yang demikian telah hilang dari Rasulullah saw. (wahyu telah selesai turun), maka sambil tertawa perkataan yang pertama kali beliau ucapkan adalah: Bergembiralah, wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah telah membersihkanmu! Lalu ibuku berkata kepadaku: Bangunlah! Sambutlah beliau! Aku menjawab: Demi Allah! Aku tidak akan bangun menyambut beliau. Aku hanya akan memuji syukur kepada Allah. Dia-lah yang telah menurunkan ayat Al Qur`an yang menyatakan kebersihanku. Allah swt. menurunkan ayat: (Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golonganmu juga), dan sepuluh ayat berikutnya. Allah menurunkan ayat-ayat tersebut yang menyatakan kebersihanku. Abu Bakar yang semula selalu memberi nafkah kepada Misthah karena kekerabatan dan kemiskinannya, pada saat itu mengatakan: Demi Allah! Aku tidak akan lagi memberikan nafkah kepadanya sedikitpun selamanya, sesudah apa yang dia katakan terhadap Aisyah. Sebagai teguran atas ucapan itu, Allah menurunkan ayat selanjutnya ayat: sampai pada firman-Nya (Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian, bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabat mereka, orang-orang miskin), sampai pada firman Allah (Apakah kalian tidak ingin bahwa Allah mengampuni kalian). (Hibban bin Musa berkata: Abdullah bin Al Mubarak berkata: Ini adalah ayat yang paling aku harapkan dalam Kitab Allah) Maka berkatalah Abu Bakar: Demi Allah! Tentu saja aku sangat menginginkan ampunan Allah. Selanjutnya dia (Abu Bakar) kembali memberikan nafkah kepada Misthah seperti sediakala dan berkata: Aku tidak akan berhenti memberinya nafkah selamanya. Aisyah meneruskan: Rasulullah saw. pernah bertanya kepada Zainab binti Jahsy -isteri Nabi saw.- tentang persoalanku: Apa yang kau ketahui? Atau Apa pendapatmu? Zainab menjawab: Ya Rasulullah! Aku selalu menjaga pendengaran dan penglihatanku (dari hal-hal yang tidak layak). Demi Allah! Yang kuketahui hanyalah kebaikan. Aisyah berkata: Dialah Zainab yang membanggakanku di antara para isteri Nabi saw. Allah menganugerahinya dengan sikap wara` (menjauhkan diri dari maksiat dan perkara meragukan). Saudara perempuannya, yaitu Hamnah binti Jahsy, bertolak-belakang dengannya (yakni ikut menyebarkan apa yang dikatakan oleh pembuat cerita bohong). Maka celakalah orang yang celaka

 

1583 - Hadits riwayat Zaid bin Arqam ra. ia berkata: Kami pernah keluar bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Dalam perjalanan itu, orang-orang mengalami kepayahan. Lalu Abdullah bin Ubaiy berkata kepada para pengikutnya: (Kalian jangan memberikan apa-apa kepada orang-orang yang berada di dekat Rasulullah saw. hingga mereka bercerai-berai) dari sekitarnya. Zuhair berkata: (Sungguh, jika kita telah kembali ke Madinah, pasti orang-orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana). Kata Zaid bin Arqam selanjutnya: Lalu aku datang melapor kepada Nabi saw. tentang ucapan Abdullah bin Ubaiy itu. Rasulullah saw. memanggil Abdullah bin Ubaiy untuk menanyakan hal itu. Tetapi, Abdullah bersumpah tidak pernah berkata demikian. Dia berkata: Zaid telah membohongi Rasulullah saw. Aku merasa sangat susah mendengar perkataan itu, sampai Allah menurunkan ayat yang menyatakan kebenaranku: Kemudian Nabi saw. memanggil mereka (Abdullah bin Ubaiy dan para pengikutnya) untuk dimintakan ampun, tetapi mereka membuang muka (menolak dan berpaling), seakan-akan mereka adalah kayu yang tersandar. Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang bertubuh bagus (tetapi otak mereka kosong, tidak dapat memahami kebenaran)

 

1584 - Hadits riwayat Jabir ra. ia berkata: Nabi saw. datang ke kubur Abdullah bin Ubaiy. Beliau mengeluarkan Abdullah dari kuburnya, lalu meletakkannya di atas kedua lutut beliau dan menyemburnya dengan ludah, kemudian memakaikan baju gamis beliau kepadanya. Allahu a`lam

 

1585 - Hadits riwayat Ibnu Mas`ud ra. ia berkata: Tiga orang berkumpul di dekat Baitullah. Dua orang dari Quraisy dan seorang Tsaqafi, atau dua orang Tsaqafi dan seorang Quraisy yang sedikit pengertian agamanya tapi gendut perutnya. Salah seorang di antara mereka berkata: Bagaimana pendapatmu, apakah Allah mendengar apa yang kita katakan? Yang lain menanggapi: Tentu Dia akan mendengar, jika kita mengatakannya dengan keras. Tetapi, Dia tidak mendengar, kalau kita mengatakannya dengan pelan. Yang lain lagi membantah, Jika Dia mendengar ketika kita mengatakannya dengan keras, pasti Diapun mendengar bila kita mengatakannya dengan pelan. Lalu Allah menurunkan ayat, (Dan kamu sekalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulit kalian terhadap kalian)

 

1586 - Hadits riwayat Zaid bin Tsabit ra. ia berkata: Bahwa ketika Nabi saw. pergi untuk melakukan perang Uhud, sebagian pasukannya kembali (ke Madinah). Pendapat para shahabat Nabi saw. mengenai mereka terpecah menjadi dua. Sebagian mengatakan: Kita akan membunuh mereka. Sebagian lagi berpendapat: Tidak. Lalu turun ayat: (Maka kenapa kalian menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik)

 

1587 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. ia berkata: Bahwa beberapa orang munafik pada masa Rasulullah saw. selalu tidak ikut, bila Nabi saw. pergi berperang. Mereka bergembira-ria dengan ketidak ikutsertaan mereka bersama Rasulullah saw. Lalu apabila Nabi saw. telah kembali, mereka mengemukakan bermacam alasan kepada beliau sambil bersumpah dan mengharap mendapat pujian dengan apa yang tidak mereka perbuat. Maka turunlah ayat: (Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu menyangka mereka akan terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih)

 

1588 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. Dari Humaid bin Abdur Rahman bin `Auf, bahwa Marwan berkata kepada penjaga pintunya: Hai Rafi`! Pergilah kepada Ibnu Abbas dan katakan: Jika sekiranya setiap orang di antara kita akan mendapatkan siksa karena merasa gembira dengan apa yang telah diperolehnya dan ingin dipuji dengan apa yang tidak dia kerjakan, tentu kita semua akan disiksa. Ibnu Abbas berkata: Memang kenapa kalian dengan ayat ini? Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ahli Kitab. Kemudian Ibnu Abbas membaca: (Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab, "yaitu", Hendaklah kalian menerangkan isi kitab itu kepada manusia dan jangan kalian menyembunyikannya). Ibnu Abbas juga membaca, (Dan janganlah menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang tidak mereka kerjakan). Selanjutnya ia berkata: Nabi saw. bertanya kepada mereka tentang sesuatu, tetapi mereka menyembunyikannya dan memberikan jawaban yang lain. Kemudian mereka keluar. Mereka merasa telah memberitahukan apa yang ditanyakan kepada mereka dan mengharap mendapat pujian dengan itu. Mereka gembira dengan jawaban yang tidak ada sangkut-pautnya dengan pertanyaan

 

1589 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Di antara kami ada seorang lelaki dari Bani Najjar. Dia telah membaca surat Al Baqarah dan surat Ali Imran. Dia juga sering menuliskan untuk Rasulullah saw. lalu dia melarikan diri untuk mengikuti Ahli Kitab yang menyanjung-nyanjungnya. Kata mereka: Orang ini telah menuliskan untuk Muhammad. Mereka mengaguminya. Tidak berapa lama berada di antara Ahli Kitab, Allah menimpakan bencana kepada orang itu. Orang-orang Ahli Kitab menguburnya. Keesokan harinya, bumi telah memuntahkannya ke permukaan. Merekapun kembali menguburnya. Tetapi, pagi-pagi bumi telah memuntahkannya pula ke permukaan. Kemudian mereka menggali dan menguburnya lagi. Namun, pagi-pagi bumi telah memuntahkannya ke atas permukaan. Maka merekapun membiarkannya tercampak

 

1590 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar gemuk pada hari kiamat, namun di sisi Allah tidak bisa mengimbangi bobot sayap seekor nyamuk sekalipun. Bacalah oleh kalian: (Maka Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat)

 

1591 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Seorang alim datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Hai Muhammad atau, Hai Abul Qasim, Pada hari kiamat, Allah memegang langit di atas jari-jari, bumi di atas jari-jari, gunung dan pepohonan di atas jari-jari, air dan tanah di atas jari-jari, begitu pula semua makhluk di atas jari-jari. Kemudian Dia menggoyangnya seraya berfirman: Akulah Raja, Akulah Raja. Rasulullah saw. tertawa kagum mendengar perkataan orang alim (Yahudi) itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membaca: (Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan)

 

1592 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasaulullah saw. bersabda: Allah Ta`ala menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian berfirman: Akulah Raja, Mana raja-raja bumi?

 

1593 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Ta`ala melipat beberapa langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Mana orang-orang yang sewenang-wenang? Mana orang-orang yang congkak? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Aku adalah Raja, Mana orang-orang yang sewenang-wenang? Mana orang-orang yang congkak

 

1594 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan pada tanah putih agak merah seperti roti yang lembut. Di sana tidak ada tanda bagi seorangpun

 

1595 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan yang Maha Kuasa pada tangan-Nya, sebagaimana seseorang di antara kalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan. Itu adalah sebagai hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Ya, silahkan! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah saw.). Mendengar perkataan itu, Rasulullah saw. memandang kepada kami, kemudian tertawa hingga kelihatan gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau kuberitahu tentang lauk pauk mereka? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk-pauk mereka adalah Balam dan Nun. Para shahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Lembu dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (bagian terpisah yang tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang

 

1596 - Hadits riwayat Abdullah Mas`ud ra. ia berkata: Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah saw. di daerah pesawahan dan beliau bertongkat dengan pelepah korma, tiba-tiba sekelompok orang Yahudi lewat. Mereka saling berbicara dengan temannya: Bertanyalah kepadanya (kepada Rasulullah saw.) tentang roh! Teman-temannya menyahut: Apa yang membuat kalian meragukannya? Jangan sampai dia menghadapkan sesuatu kepada kalian yang tidak kalian sukai. Yang lain tetap berkata: Tanyalkan kepadanya! Lalu sebagian di antara mereka datang menghampiri Rasulullah saw. untuk bertanya tentang roh. Rasulullah saw. diam, tidak memberikan jawaban apapun, sehingga aku tahu beliau sedang diberi wahyu. Aku tetap berdiri di tempatku. Seusai wahyu turun, Rasulullah saw. membaca: (Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit)

 

1597 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Abu Jahal berkata: Sekiranya Al Qur`an ini benar datang dari sisi-Mu, maka turunkanlah hujan batu dari langit atau timpakan kepada kami siksa yang pedih. Lalu turunlah ayat: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa Allah tidak mengadzab mereka, padahal mereka menghalangi orang untuk mendatangi Masjid Haram) sampai akhir ayat

 

1598 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Dari Masruq berkata: Kami sedang duduk di dekat Abdullah bin Mas`ud yang berbaring di antara kami. Tiba-tiba datang seorang lelaki kepadanya seraya berkata: Hai Abu Abdurrahman! Ada pendongeng di dekat pintu Kindah (pintu Kufah) Dia menceritakan dan menganggap, bahwa tanda asap (kabut) akan datang, lalu mengambil nafas orang-orang kafir dan orang-orang mukmin seperti terkena selesma. Abdullah bangun, duduk dengan marah, lalu berkata: Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah! Barangsiapa di antara kalian mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia mengatakan apa yang dia ketahui. Dan barangsiapa tidak tahu, maka hendaklah dia mengucap: Allahu a`lam (Allah lebih tahu). Karena, Dia Maha Tahu. Bila seseorang di antara kalian mengucap `Allahu a`lam terhadap apa yang tidak dia ketahui. Sungguh, Allah swt. telah berfirman (Katakanlah, Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kalian atas dakwahku dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada). Ketika Rasulullah saw. melihat orang-orang berpaling, beliau mengucapkan do`a: Ya Allah! Timpakanlah masa sulit seperti yang terjadi pada zaman Nabi Yusuf. Maka masa paceklik yang menghabiskan segalanyapun menimpa mereka, sampai-sampai mereka makan kulit dan melihat semacam kabut. Lalu Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Hai Muhammad! Sesungguhnya engkau datang memerintahkan taat kepada Allah dan menyambung persaudaraan. Sementara itu kaummu benar-benar tertimpa malapetaka. Karena itu, berdo`alah kepada Allah buat mereka. Allah swt. berfirman: sampai ayat: (Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih), sampai firman Allah (tentulah kamu akan kembali "ingkar") Abdullah berkata: Apakah akan diperlihatkan adzab hari akherat? Kemudian firman Allah yang berbunyi: (Ingatlah hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan). Hantaman yang keras itu terjadi pada perang Badar. Dan telah lewat ayat-ayat Dukhan, Bathsyah (hantaman), lizam (kepastian siksa orang-orang kafir) dan ayat Rum

 

1599 - Hadits riwayat Abdullah Mas`ud ra. ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian

 

1600 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. agar kepada mereka ditunjukkan tanda kebesaran Allah. Maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka terbelahnya Bulan, dua kali