Ramadhan memang berkah dan mulia. Setidaknya itu yang dirasakan oleh seluruh umat Islam dunia yang saat ini menjalankan ibadah rukun Islam ke-4. Ramadhan penuh berkah karena di dalamnya al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah saw sebagai pedoman hidup umat manusia. Memang setiap tahunnya ada saja sejuta nuansa yang kita rasakan sebagai umat muslim. Bukan sekedar rutinitas yang datang dalam siklus tahunan saja, tapi ia menyimpan misteri Allah swt kepada umat Rasulullah saw ini. Siapapun manusia yang hidup di bulan yang suci ini, pasti merasakan suasana lain. Penuh khidmat, damai dan penuh naungan rahmat dan cucuran kasih-sayang-Nya. Di dalamnya ada al-Qur'an yang Allah turunkan untuk memberikan ketenangan dan kedamaian hidup. Orang kaya yang biasanya kikir, di bulan Ramadhan ini bisa menjadi orang yang sangat murah dan ringan tangan. Ia tidak akan segan-segan menyalurkan rejekinya dalam jumlah yang sangat banyak. Seolah ia benar-benar percaya bahwa berkah Ramadhan akan mengalir dari balik harta yang ia keluarkan itu. Orang yang tidak biasa ke masjid, maka di bulan Ramadhan ini langkah kaki-kakinya menjadi sangat enteng pergi untuk sekedar ikut shalat lima waktu dan tarawih. Orang yang biasanya makan sekian kali dalam sehari ditambah cemilan yang tidak ada habis-habisnya, maka di bulan penuh berkah ini di siang harinya ia ikhlas tidak makan dan tidak minum demi mencari keridhoan Allah swt. Sungguh luar biasa. Bahkan anak-anak sekalipun dari yang biasanya 'bete' main di rumah dengan teman-teman lingkungannya, kini mereka bisa terhibur pergi ke masjid ikut meramaikan shalat tarawih. Walaupun seringkali mereka lebih banyak bermain dan bercanda dengan sesamanya. Setidaknya, masjid bisa menjadi 'hiburan ruhiyyah' tersendiri untuk mereka, daripada berjam-jam memelototi sinetron televisi di rumah. Belum lagi, kantor-kantor yang seringkali menjadi mumet otak karyawan yang selalu dikejar-kejar target kantor, dengan datangnya Ramadhan semuanya menjadi tanda keikhlasan mereka untuk bisa bekerja secara profesional dan penuh dedikasi. Jangan lagi kemalasan beraktifitas menjadi alasan letih berinteraksi dengan dunia ibadah. Ya ibadah, di siang hari dengan menahan rasa lapar dan dahaga. Dan di malam hari dengan shalat, sujud, tilawah al-Qur'an dan menghayati karunia ilahi. Tiap kita pasti memiliki suasana hati masing-masing terhadap bulan penuh berkah ini. Seakan-akan Allah tengah mencucurkan rahmat-Nya yang 100 buah itu ke atas bumi ini. Subhanallah. Padahal di dunia ini rahmat-Nya hanya di kucurkan satu saja. Setiap orang muslim akan dengan sangat mudah melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah swt. Di bulan ini tidak ada lagi yang namanya kamus susah, berat dan tidak ada waktu melakukannya. Semuanya serba mudah dan gampang. Bisa jadi inilah tanda pintu-pintu surga di buka lebar-lebar oleh Allah dan setan-setan diborgol kencang-kencang oleh-Nya. Oleh karena itu Rasulullah mensinyalir bahwa merugilah orang yang ketika datang Ramadhan ia tidak memperoleh kebaikan apa-apa. Sungguh merugi! Orang yang terbiasa melakukan maksiat akan malu dengan dirinya sendiri jika ia masih terus-menerus melakukannya di bulan mulia ini. Dan Insya Allah, kucuran kasih sayang dan ridho-Nya akan semakin deras mengucur di sepuluh hari terakhir nanti. Di mana di sana ada malam terbaik yakni lailatul qodar atau malam kemuliaan yang lebih baik dari 1000 bulan, ada i'tikaf yang sunnah muakkadah untuk lebih dekat lagi dengan Allah, turunnya malaikat yang suci untuk menebar kasih sayang pesanan ilahi dan pembaharuan takdir manusia untuk setahun ke depan. Jadi, mari kita optimalkan ibadah shaum Ramadhan ini dengan ibadah-ibadah lain dan ketaatan yang maksimal. Kita hidupkan iklim al-Qur'an dan zikir agar Allah semakin cinta kepada kita dan memudahkan kita membuka pintu-pintu rahmat, ridho dan surga-Nya. Mari... Wallahu a'lam bish-showab. |
Jumat, 05 Agustus 2011
Sejuta keberkahan Ramadhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar